Jumat, 02 Januari 2015

Resolusi 2015

Bismillaahirrahmaanirrahim

 

1. Punya tabungan sebesar 35 juta

2. Istiqomah one day one juz

3. Menyantuni 50 anak yatim

4. Istiqomah mengirimkan sejumlah uang ke orang tua

5. Berkurban

6. Mendapat penilaian M (Memuaskan) di penilaian tahun pertama kerja

7. Tidak mudah terpengaruh akan minum-minuman

8. Membaca minimal 15 buku dalam setahun

9. Membuat tulisan minimal 50 dalam setahun

10. Punya gitar untuk hiburan di kebun hehehehe

11. Istiqomah dhuha setiap hari

12. Tahajud minimal 4 kali dalam seminggu

13. Tetap mengirimkan hadiah buat orang tua di hari ulang tahunnya mesti jauh di perantauan

14. Almatsurat minimal 4 kali dalam seminggu

15. Mereview mimpi-mimpi dan resolusi di tahun 2015 ini sebulan sekali









Sungai Tawang, 1 Januari 2015




Julius Tan

Kamis, 01 Januari 2015

Biarlah Hujan Ini Menjadi Saksi

Menangis itu tak seperti tertawa
Ia juga tak sama dengan tersenyum
Biarlah hujan ini menjadi saksi
Menjadi saksi turunnya tetesan air ini

Dia sama dengan air yang turun dari awan
Sama pula dengan darah yang mengucur dari daging
Kenapa dengan darah?
Kenapa ia sama?
Ada rasa sakit yang didapat walau sakit itu tak terasa ada dimana

Awan mulai menenggelamkan sinar matahari yang keluar
Padahal ia telah hadir dari ujung Timur bumi ini
Ada apa denganmu awan?
Kenapa kau begitu egois menyingkirkan sinar yang dinanti oleh ratusan juta orang?
Tidak!! Mungkin aku lah yang paling menanti sinar itu

Hujan ini lagi - lagi menjadi saksi
Sampai kapan?

Secangkir kopi hangat tak mampu menandingi dinginnya
Lalu kau datang malah menambah kedinginan yang ada
Hey... apa kau tau apa yang kubutuhkan saat ini?

Kau datangkan hujan dan dia telah menjadi saksi akan semuanya..

Wisuda

Alhamdulillah tepat tanggal 12 November 2014, perjuangan yang telah kurintis selama 2 tahun ini terbayarkan. Gelar ahlimadya telah disandang dengan rasa haru atas perjuangan yang tak bisa diungkapkan dengan lisan maupun tulisan.

 

Kehadiran papa dan mama dalam acara wisuda ini merupakan penyempurna kebahagiaanku hari ini. Kebangaan mereka atas prestasiku adalah motivasiku untuk bisa lebih sukses ke depannya. Sungguh kebahagiaan ini akan semakin lengkap jika semua ini bisa dirasakan oleh sebagian dari teman-temanku yang belum mendapatkan kesempatan berjumpa dengan orang tuanya di hari ini. Semoga akan ada wisuda berikutnya bagi kita semua dan semoga wisuda berikutnya akan lebih indah dengan didampingi orang tua kita lagi atau bahkan pasangan kita. Aamiin.

 

Mungkin aku belum bisa menjadi yang terbaik di IPB ataupun PKS, tapi cumlaude sudahlah cukup bagiku (bukan sombong) hehehe. Alhamdulillah dengan nilai IPK 3.78 ini, semakin indah pula kebahagiaan yang kurasakan. Terimakasih untuk kunjungan dan ucapan selamatnya, serta bunga-bunga dan hadiah spesial yang telah kalian siapkan untuk kami, teruntuk sahabat-sahabatku seperantauan dari Medan, Bintalis SMAN 4 Medan, IPA 2, Alumni Nurul Fikri Medan, PKS, Forum Rohis Diploma IPB, BEM-J IPB, dan semuanya yang sulit diungkapkan satu per satu hehehe. Jazakallah khairan katsiran atas semuanya.

 

Pembacaan doa para wisudawan yang kubawakan di depan ratusan wisudawan pertanda berakhirlah pengabdianku di IPB ini. 2 tahun memang waktu yang singkat tapi semoga bisa sedikit memberi makna ataupun arti untuk kalian sahabatku dan terkhusus untukmu almamaterku, IPB.

 

Maaf karena tuntutan untuk menghadiri acara pelepasan wisudawan SMART Diploma IPB lebih awal aku tak bisa berlama dengan kalian. Ingin rasanya lebih lama berfoto-foto dengan kalian saat itu, cuman apalah daya, acara ini harus segera dimulai, acara ini sangatlah penting untuk kami apalagi disinilah penentuan perantauan baruku yang  sebenarnya. Apalah arti sebuah foto tanpa adanya kenangan. Rekaman kenangan yang kusimpan di lubuk hati cukup menjadi bekal pengobat rinduku nanti kawan.

 

Gedung Thoyib Faperta pun kumasuki dengan senyum bahagia walau sebenarnya dalam hati ada ketakutan dan rasa penasaran akan penempatan kerjaku. Pembukaan oleh MC, tilawah, penyanyian Indonesia Raya, Hymne IPB, dan Mars Sinarmas mengawali acara siang itu. Mungkin untuk penyanyian lagu Hymne IPB siang itu adalah yang terakhir buat kami para wisudawan. Masih teringat kesalahan-kesalahan yang selalu kami lakukan dalam bernyanyi lagi tersebut hingga Pak Tomo memarahi kami hehehe. Hah sudahlah itu semua akan menjadi kenangan, Hymne IPB, emm mudah-mudahan takkan kulupa atau mugkin nantinya aku akan bernyanyi kembali di masa pendidikanku yang baru. Siapa yang tahu? Biarlah Allah yang menentukan nantinya.

 

Sambut-sambutan yang banyak sekali hehehe (jujur sebenarnya membosankan) maaf ya panitia mungkin lain kali jumlah yang membacakan kata sambutan bisa dikurangi hehehe. Tapi pemutaran video perjalanan PKS’49 dari awal hingga akhir cukup mengobati kebosanan kami dengan kata sambutan yang tak habis-habisnya hehehe. Tawa bercampur haru, mungkin kalimat itulah yang tepat untuk mengambarkan suasana hati kami saat itu di penghujung perpisahan, di penghujung cerita kami di IPB. InsyaAllah kita akan bertemu lagi kawan untuk melanjutkan cerita kita di hari ini walau sendiri. Ingatlah kesuksesan sejati adalah ketika kita sukses bersama dengan teman-teman kita.

 

Jantung kami semakin berdetak cepat. Para wisudawan mulai berdiri di jalan-jalan yang ada disamping tempat duduk kami. Sorak sorai pun semakin menambah ketegangan kami saat itu, satu per satu dipanggil dan maju untuk menerima surat penempatan kerja kami saat itu. Bismillah, hingga tiba saat pembacaan namaku. Emm.. Julius, Sungai Tawang Estate, Kalimantan Barat. Alhamdulillah aku tidak tahu bagaimana kebun yang kutempati tapi bersyukur adalah tindakan yang paling tepat untuk kulakukan. Dengan semangat aku maju ke atas panggung bersama papa dan mama. Maaf ya ma, pa, karen terlalu bersemangat untuk naik ke panggung sampai meninggalkan kalian jauh di belakang hehehe (jangan ditiru).

 

Umur 20 tahun dengan status ahlimadya yang kutempuh selama 2 tahun sudah cukup mengantarkanku ke dunia kerja. Bismillah Allah selalu punya rencana baik untuk kita. Walau aku berharap penempatan di Kalteng saat itu dan itu tak terpenuhi, aku tetap yakin ada hikmah dan rencana Allah yang luar biasa yang telah disiapkanNya untukku. Bismillah Borneo I’m coming. Biarkan aku mewarnai tanpa harus terwarnai, Sungai Tawang Estate tunggulah karyaku dan sentuhan tanganku. J Goodbye Bogor.......