Hampir 2 tahun berkarir dengan celana pendek, 15 November 2014 - 31 Agustus 2016, akhirnya per 1 September 2016 celanaku kembali panjang lagi. Kalau boleh jujur, sebenarnya sudah jadi beban sejak awal jadi asisten agronomi yang memaksakan staffnya untuk menggunakan celana pendek. Alasannya begitu sederhana, yaitu ketika berada di lapangan, kita akan merasa risih apabila gulma-gulma di areal kita begitu tinggi dan semak karena otomatis akan melukai kaki kita yang tak ditutupi oleh kain celana. Ya tujuannya adalah agar kita sadar akan kondisi kebun kita, jangan sampai gulmanya begitu dominan.
Kelihatannya lutut itulah yang membuat ada sedikit rasa bersalah terhadap diri sendiri. Ketahuan kita akan larangan itu tapi tetap melakukannya itu membuat perasaan gundah gulana mungkin ya. Mau menentang aturan tapi tidak punya keberanian dan merasa kalau kita butuh pekerjaan ini, apalagi merupakan upaya balas budi akan pendidikan yang diberikan, membuat kita mau tak mau harus menjalaninya.
Alhamdulillah, Allah ternyata punya skenario lain untukku saat ini, mungkin keinginan untuk hengkang dari dunia persawitan ini di hold dulu karena masih ada 3 tahun ikatan dinas yang harus dijalani hehehe. Allah memberikan pergeseran pekerjaan dari yang semulanya di lapangan menjadi di kantor. Staff RC/GM, ya Alhamdulillah dengan amanah itu, celana pendekku pun kutinggalkan. Positif dan negatifnya pastilah ada, walaupun harus memaksa kita untuk lebih sering begadang dengan data-data, ditambah lagi tidak terbiasanya badan dengan kondisi AC 1 harian full, yang penting celana panjanglah yang kupakai sekarang. Alhamdulillah lutut telah bersembunyi dibalik kain celanaku.
Makasih ya Allah, semoga ini skenario terbaikMu untukku saat ini, semoga aku bisa ikhlas dan bersyukur menjalaninya. Selamat tinggal celana pendekku.
Mantap bg
BalasHapus