Senin, 12 September 2016

Ketakutan Akan Masa Depan

Takut akan masa depan adalah hal yang wajar. Ketika kita duduk dibangku sd, kita takut tidak bisa masuk di smp idaman kita, ketika kita duduk dibangku smp, kita takut tidak bisa masuk sma idaman kita, ketika kita duduk di bangku sma, kita takut tidak bisa masuk universitas idaman kita. Bahkam ketika kita sudah memasuki masa perkuliahan kita mulai cemas akan kehidupan pasca kuliah. Mau lanjut pendidikan, kerja, bisnis, atau apapun itu. Ketakutan akan masa depan yang tak sesuai dengan harapan.

Kecemasan dan ketakutan adalah suatu modal ataupun alasan untuk tidak sukses di masa depan. Semua pasti merasakannya, tanyalah diri anda, benarkah ada ketakutan akan masa depan? Kalau ditanya ke saya, saya akan menjawab dengan cepat "Ya". Beban kepercayaan orang tua dan kebanggaan yang tak ingin kita kecewakan. Sungguh benar-benar berat tanggung jawab itu.

Tapi tahukah kita, hal-hal itu sebenarnya tak perlu kita cemaskan. Dalam suatu pembicaraan saya dengan seorang teman, waktu itu saya bercerita akan peliknya hidup ini, kehidupan jauh dari peradaban, ketidaknyaman dalam pekerjaan, masa depan yang tidak tau mau dibawa kemana, dll. Ya tepatnya lagi-lagi ketakutan akan kehidupan ini dan masa depan.

"Yang harusnya kita takutkan adalah kalau ketaqwaan kita tidak bertambah sedikitpun kepada Allah, bukan malah ketakutan kalau kita jatuh miskin, ketakutan kita tidak bisa sukses, ketakutan bisnis kita gagal, ketakutan dimarahin oleh atasan, dsb".

"Sulit mendapatkan pekerjaan, gaji kecil, tidak ada promosi", buat apa kita kita takut, rezeki kan sudah Allah yang mengatur, yang penting kita berusaha, insyaAllah Allah akan mencukupkan kebutuhan kita.

"Belum mendapatkan jodoh, ada yang mau nikah dengan kita atau tidak", buat apa kita takut, kita diciptakan berpasang-pasangan, yang baik untuk yang baik, dan yang buruk untuk yang buruk.

Kembali lagi, yang harusnya kita takutkan adalah ketaqwaan kita kepada Allah, sudah bertambah belum amalan kita dari hari sebelumnya, sudah lebih baik belum kita dari sebelumnya.

Allah punya skenario yang indah untuk kita, untuk umatnya. Kita hanya diminta untuk berusaha dan terus berusaha. Tak perlu takut akan masa depan, takutlah akan ketaqwaan kita. Ketaqwaan kita yang tak bertambah, malah semakin hari semakin menurun.

Reminder buat diri saya sendiri, dan untuk kita semua.
Jazakallah khairan katsir atas pencerahannya  kakanda Fuad Mustaqqim. Semoga ketakutan akan ketaqwaan ini membuat kita semakin rajin beribadah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar