Senin, 19 Agustus 2013

Olimpiade Mahasiswa IPB 2013

Olimpiade Mahasiswa IPB 2013
Sabtu, 16 Februari adalah awal mula segalanya. Kala itu aku mendapatkan amanah yang luar biasa di event besar olahraga terbesar di IPB, Olimpiade Mahasiswa IPB. Bismillahirrohmaanirrohiim Julius PKS’49 (Ketua Kontingen Diploma OMI 2013), Givandio Betani Purba TMP’49 (Wakil Kontingen Diploma OMI 2013), Novalita Sri Maryam KIM’49 (Sekretaris Kontingen Diploma OMI 2013), dan Rahmadini Suryani KMN’49 (Bendahara Kontingen Diploma OMI 2013). Kami ber-4 diamanahkan untuk membawa pulang kembali Piala OMI ke gedung CC.
Sejak saat itu saya berkomitmen dan berjanji pada diri sendiri untuk bisa menjalankan amanah yang sudah diberikan kepada saya. Perjalanan dimulai dengan mencari PJ dari setiap cabang. Sebenarnya saya juga kebingungan untuk mencari PJ yang tepat, tetapi kepedulian yang luar biasa dari kakak-kakak 48 di Orsenibud mempermudah saya untuk mencari PJ untuk setiap cabang. Yang buat saya terkagum lagi adalah Kadep Orsenibud juga rela turun untuk membantu saya mencari PJ nya. Itu lah salah satu pemimpin yang baik yang mau untuk turun dan tidak hanya memikirkan image.  Hehehehe dan saya sangat beruntung saat itu. Itu juga pelajaran buat saya, dan yang lain ketika menjadi pemimpin.
Saya kurang setuju dengan hanya adanya PJ itu. Saya lebih setuju jika adanya PJ didampingi dengan anak-anak Orsenibud di setiap cabang. Jadi ketika latihan saya tidak perlu turun di setiap cabang karena ada setiap Orsenibud yang bertanggung jawab dengan satu cabang yang diamanahkan kepadanya. Tetapi pemikiran saya salah, dikarenakan banyaknya proker jadi tidak mungkin semua anak Orsenibud turun hanya untuk OMI, anak-anak Orsenibud juga harus turun  di Proker lain.
Terbentuklah PJ nya saat itu, Yansen IKN’48 (Sepakbola), Rizky IKN’48 (Futsal), Win KMN’48 (Aerobik), Aji MAB’48 (Badminton), Benni MAB’48 (Atletik), Sheila AKN’48 (Basket Putri), Rizky KMN’47 (Basket Putra), Derien KMN’48 (Tenis Lapangan), Ibnu TNK’48 (Tenis Meja), Danto INF’48 (Renang), Kiky TMP’48 (Volly), Zulkifli JMP’48 (Catur), Tandika MAB’48 (Supporter).
Rapat PJ adalah yang harus segera dilakukan, setiap PJ meminta agar dana segera turun dan berharap dari pihak BEM mau memerhatikan mereka latihan. Mulai dari situ saya mulai bersiap mengajukan dana dengan anggaran yang diberikan oleh PJ kepada saya. Dan tidak lupa pula datang ketika mereka melakukan penyeleksian.
Publikasi dengan adanya seleksi dilakukan dengan berbagai cara, mulut ke mulut, media social, jarkoman dan banner dengan memampangkan foto-foto PJ beserta nomor Hp nya untuk mempermudah mahasiswa mendapatkan informasi adanya seleksi. Dan tidak lupa pula foto saya dengan mengenakan jas almamater juga terpampang di banner hihihi.
Masalah yang saya hadapi selanjutnya adalah supporter. Adanya dualisme supporter membuat masalah yang sedikit rumit. Adanya hooligan dan ultras. Hooligan dari pihak MAB dan Ultras gabungan dari beberapa PK. Berkali-kali diadakan pertemuan yang membuat saya tegang karena takutnya terjadi perkelahian. Karena hanya sebuah nama pun menjadi masalah. Semuanya pada keras kepala mempertahankan pendapat. Tetapi ketika pelepasan atlet dibuat kesepakatan dengan nama SPARTAN DIPLOMA dengan mottonya BERPERANG UNTUK DIPLOMA. Desainnya keren hahaha.
Dana yang kita ajukan adalah sebesar 31 juta. Awalanya saya ragu dengan dana yang sebesar itu. Tapi Alhamdulillah berkat juara umum tahun 2012, dana dengan mudah keluar. Ditambah lagi dengan tambahan dana dari dana wajibnya 4 juta, mempermudah pembagian dana untuk para atlet membeli kostum dan membayar pelatih. Dan saya lupa untuk menaruh anggaran dana untuk kostum secara keseluruhan, misalnya jaket untuk semua atlet atau baju polo untuk semua atlet, jika saya taruh kan keren J
Kesalahan di OMI kali ini adalah masalah baju supporter. Seharusnya baju supporter itu sudah dipublish dari seleksi OMI, jadi ketika OMI berlangsung kita sudah memakai baju supporter.
Ketika cairnya dana adalah hal yang benar-benar membuat saya syok. Baru kali itu saya dipanggil untuk mengambil uang untuk dana OMI yang sebesar 31 juta. Untuk menghitungnya di depan Pak Asep saya gemetaran dan berulang kali karena gugupnya. Subhanallah sekali pengalaman saat itu.
Sebagian dari uang itu digunakan untuk pembelian alat-alat latihan atlet. Kesalahan kita adalah alat-alat untuk para atlet dari pergelaran OMDI dan OMI dari tahun lalu tidak dijaga sehingga membuat kita melakukan pembelian lagi.
Acara selanjutnya adalah pelepasan. Saya menyerahkan amanah itu kepada Bunga. Alhamdulillah Bunga amanah menjalankannya. Saya sudah menyiapkan sertifikat untuk para PJ dari hari-hari yang lalu agar bisa diberikan kepada PJ ketika pelepasan. Acara pelepasan Alhamdulillah sangat ramai. Ada Pak Zairin, Pak Warno, dan dari jajaran KOMDISMA yang menunjukkan kepeduliannya. Kata kakak-kakak Orsenibud pelepasan kali ini luar biasa. Sayangnya bentuk nyata pelepasannya yang seharusnya penyerahan baju atlet tidak terlaksana karena kostum para atlet belum pada selesai. Bentuk pelepasan jadinya hanya pemberian bola volley, tapi tak apa deh, yang terpenting kami siap untuk melaksanakan OMI dan membawa pulang juara umum tahun lalu. Aamiin.
4 Mei 2013 adalah rangkaian awal dari pembukaan OMI, dimulai dari jalan sehat hingga upacara penyalaan obor OMI. Tetapi dari Diploma penontonnya sedikit, katanya sih karena jaraknya yang jauh. Saya pun tidak terlalu memaksakan para atlet untuk datang. Yang berkesan saat itu adalah saat penyanyian HYMNE IPB di Gymnasium. Benar-benar membuat saya merinding. Saya teringat ketika masa SMA saya mengidamkan IPB dan sekarang saya berada di Gymnasium IPB bersama mahasiswa IPB lainnya menyanyikan lagu Hymne IPB subhanallah terimakasih Allah, Engkau memberikan saya kesempatan berada di bumi kampus IPB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar