Rabu, 15 Januari 2014

Pohon Kurma dan Manusia (Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban)

Ingatkah kita sebuah buah yang sangat identik dengan bulan Ramadhan?
Buah tersebut adalah buah kurma, buah tersebut selalu kita santap di bulan Ramadhan, apalagi para pencar takjil seneng banget sama yang ini hehehe.
Di dalam Al Qur’an sendiri disebutkan buah kurma sebanyak 24 kali loh.
Tercantumnya buah tersebut di dalam Al Qur’an menandakan buah tersebut memiliki filosofi yang luar biasa hingga disebutkan sampai 24 kali.
Pohon kurma itu memiliki kesamaan dan penyerupaan seorang manusia khususnya dengan keimanan seseorang.



Dijelaskan pula di dalam Al Qur’an mengenai perumpamaan kurma dengan seorang mukmin yaitu  (QS. Ibrahim: 24-25)
"Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya.Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat". (QS. Ibrahim: 24-25)

Akar pohon kurma yang kuat sama seperti keimanan seseorang yang teguh dan kuat walau ditimpa banyak masalah.

Daunnya yang tidak pernah berguguran menggambarkan iman dan ketakwaan yang tetap melekat pada diri seorang mukmin.

Buahnya yang manis seperti perilaku dan tutur kata yang keluar dari diri seorang mukmin.

Buah kurma sangatlah mudah dijangkau seperti itu pula seorang mukmin yang tidak pelit dan senang berbagi.

Tahan badai menggambarkan pribadi yang sabar pada diri seorang mukmin dalam menjalani hidup.

Kurma hanya membutuhkan sedikit perawatan, lebih banyak memberikan manfaat dan sedikit mengambil manfaat dari yang lain.

Mampu bertahan walau kekurangan air seperti  mukmin yang tidak mudah mengadaikan aqidahnya karena hawa nafsu semata.

Pohon kurma memiliki barokah dalam semua bagiannya. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Demikian juga seorang mukmin.

Begitu banyak ilmu yang bisa kita ambil dari ketangguhan pohon kurma.
Semoga kita selalu senantiasa ingat akan kekuasaan beliau yang tidak bisa terhitung.

(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) 



Bismillah semoga bermanfaat

#SampaikanlahWalauHanya1Ayat

1 komentar: