Sabtu, 12 Juli 2014

Musa, Bocah Penghafal Qur'an Yang Berusia 5,5 Tahun

Sebuah program 'Hafidz Indonesia' yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta menampilkan berbagai hafidz dan hafidzah (penghafal Alquran) yang mayoritas adalah anak-anak.
Dalam sebuah sesi kontes Hafidz Indonesia yang disiarkan pada hari Minggu (29/6/2014), pihak penyelenggara menampilkan dua bocah Hafidz yakni Adi dan Musa. Acara yang dipandu oleh presenter kondag Irfan Hakim ini mulanya tampak biasa. 


Mula-mula Irfan melakukan sesi wawancara kecil kepada Adi tentang jumlah adik kandung yang dimilikinya, setelah itu ia mencoba senggol soal jumlah Juz Alquran yang telah dihafal oleh Adi. Anak penghafal Al-Quran yang tampil 'centil' itu mengatakan bahwa dirinya menghafal 9 Juz. Namun saat dikonfirmasi, Ibu kandung Adi yang tengah duduk di kursi penonton menklarifikasi bahwa Adi hafal 2 Juz, sedangkan 9 Juz tersebut adalah cita-cita Adi.

Suasana ruangan siaran pun mendadak berubah setelah Irfan Hakim mencoba bertanya kepada Musa. Kontestan asal Bangka yang baru berusia 5,5 tahun itu mengaku telah menghafal Al-Quran hingga 29 Juz. Lagi-lagi upaya konfirmasi Irfan berlanjut yang dibenarkan oleh ayah kandung Musa yang juga berada di kursi penonton.

Tercengang dengan pengakuan Musa, Irfan Hakim pun meminta kepada dewan juri untuk melakukan tes hafalan kepad Musa. Tester pertama dilakukan oleh Syeikh Ali Jaber sebagai dewan juri. 

Saat menguji Musa, Ulama asal Arab Saudi itu membacakan Surat Al-Baqarah. Bacaan Syeikh Ali pun dilanjutkan dengan lancar oleh Musa. Tak puas dengan test pertama, Irfan pun mempersilahkan kepada juri lainnya yakni Ustadz Amir Faishol Fath untuk ikut menguji hafalan Musa. Ustadz Amir pun membacakan sebuah ayat dari surat Ar-Rahman dan lagi-lagi surat tersebut dilanjutkan dengan mudah oleh Musa.

Ternyata Irfan pun tak puas dengan uji coba hanya dua kali. Beberapa penonton pun diminta untuk ikut membuktikan kehebatan hafalan Al-Quran Musa. Dua penonton yang mengajukan surat Al-Baqarah dan Surat Muhammad, bacaan dua surat tersebut pun mampu dilanjutkan dengan fasih oleh Musa.

Setelah membuktikan kehebatan hafalan Musa, beberapa penonton dan juga dewan juri pun tak sanggup menahan air mata melihat fenomena yang ada di hadapan mata mereka. Betapa hebatnya Musa yang sanggup menghafal Al-Quran hingga 29 Juz dalam usianya yang ke 5,5 tahun.

Haru melihat Musa, Ustadz Amir Fasihol pun hingga menangis dan mendatangi Musa di depan panggung sambil mencium tangan Musa. Insiden yang sangat jarang terjadi dalam ajang kontes Hafidz Indonesia itu. 

Tak ketinggalan pula, Ustadz Amir juga menyempatkan diri memberikan tausiyah kepada para pemirsa. Dalam tausiyahnya itu, Ustadz Amir mengumpamakan Musa dengan sebuah uang kertas senilai Rp. 100.000. Dengan uang kertas tersebut, Ustadz Amir menganalogikan sebuah bentuk dan nilai. Uang kertas itu tidak ada apa-apanya, tidak berarti bahkan saat diinjak sekalipun, namun kertas tersebut tetap akan berharga karena nilai yang terkandung pada uang tersebut.

Dalam sesi terakhir pada sekmen tersebut, Syeikh Ali Jaber pun mambacakan sebuah surat Al-Qamar dengan arti "Kami telah memudahkan Al-Quran untuk dipelajari".


Jadwalnya Musa si "Hafizh kecil" (5,5 tahun) sehari-hari?


Berikut jadwal Musa menghafal dan muraja'ah hafalan Al-Qur'an:Musa sekarang (beda ketika awal-awal) jam 02. 30 pagi sudah bangun kemudian wudhu dan langsung murojaah depan saya sampai jam 04.00 pagi.
Kemudian menambah hafalan barunya dan mnstorkannya sampai adzan Shubuh berkumandang. Kemudian berhenti untuk shalat. Selesai shalat langsung tambah hafalan dan berhenti sampai jam 07.30 pagi kemudian istirahat (untuk sarapan, minum, dan main) sampai jam 08.30.

Kemudian murojaah sampai jam 10.00 atau 10.30 (dilihat maju mundurnya waktu shalat). Jam 10.00 atau 10.30 wajib tidur sampai adzan zhuhur berkumandang kemudian ke masjid.

Setelah shalat, tambah hafalan baru dan berhenti sampai jam 13.30 siang kemudian istirahat dan makan siang sampai jam 14.00 siang.
Kemudian murojaah sampai 'Ashr. Setelah 'Ashr, tambah hafalan baru dan murojaah sampai jam 17.00 sore. Kemudian main sebentar dan umumnya menyiapkan untuk pergi ke mesjid shalat Magrib.

Setelah magrib murojaah sampai Isya dan makan malemnya setelah shalat Isya. Terkadang murojaah sampai mendekati waktu Isya dan langsung makan sore. Setelah shalat Isya harus tidur.
Tiap 4 atau 5 hari ada liburnya. Di hari libur tersebut, Musa full bermain.

dari Abu Musa dengan sedikit perbaikan kalimat...

semoga bisa menginspirasi para bapak ibu untuk mendidik anak2nya menjadi hafizhul qur'an...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar