Minggu, 30 November 2014

Gunung Gede (3-4 November 2014)

Mendaki sebuah gunung bukan sebuah kebanggaan, Kawan
Karena kalau kita anggap pendakian gunung itu kebanggaan
Maka jangan lupa, penduduk setempat bahkan setiap hari mencari kayu bakar, rotan, dan sebagainya di sana
Bahkan anak-anak mereka pergi memancing ke atas danau di gunung
Berangkat pagi, pulang sore

Mengunjungi sebuah kota, New York, London dan sebagainya juga bukan prestasi
Karena kalau melanglang buana itu kita anggap prestasi
Maka jangan lupa, pengemis, gelandangan di sana setiap hari mengemis dan menggelandang di jalanannya
Tidur di sudut-sudut kota, tempat kita baru saja ber-pose
Lantas kita bagikan di jejaring sosial

Kita tidak bicara berapa banyak gunung yang kita daki
Berapa lembar foto keren yang kita peroleh
Tapi berapa banyak pemahaman yang menetap di hati kita
Lantas menjadi sumber inspirasi kebaikan bagi sekitar
Menyayangi alam, memahami kebesaran Tuhan
Berhenti bertingkah kekanakan
Itulah hakikat pendakian tersebut

Kita tidak bicara berapa banyak kota yang kita kunjungi
Berapa lembar foto hebat yang kita dapatkan
Tapi berapa banyak pelajaran yang tinggal di kepala kita
Lantas menjadi sumber kebermanfaatan bagi orang lain
Memahami keanekaragaman dan perbedaan
Berhenti sombong dan berlebihan
Itulah hakikat sebuah perjalanan

Lakukanlah perjalanan mengelilingi dunia, Kawan
Kunjungi tempat2 indah dan spesial
Bukan untuk dicatat, difoto lantas dipamerkan
Tapi simpel, perjalanan adalah perjalanan
Dia akan mendidik kita dengan lembut
Tentang banyak hal

*Tere Liye

Alhamdulillah dengan perencanaan apa adanya, demi keinginan yang lama dicatatkan di buku mimpi namun tak terealisasi, kami rombongan satu liqo bersama teman-teman yang lain akhirnya berhasil menaklukkan gunung gede pada tanggal 3-4 November 2014. Ya ini suatu bentuk perpisahan pula sebelum kami, rombongan PKS yang akan di wisuda dan merantau menuju perantauan baru. Mengukir sedikit kenangan yang indah sebelum perpisahan datang hehehe.

Kami 16 orang ikhwan bersama 4 orang akhwat tangguh akhirnya telah memutuskan untuk membuat sejarah baru untuk diri kami sendiri. UTS yang belum kelar, jadwal dimana keesokan harinya harus kuliah, emm makasih ya teman-teman atas pengorbannya demi kami *kepedean hehehe.

Untuk keberangkatan kami memilih untuk menggunakan jalur pendakian cibodas. Dikarenakan masih adanya teman-teman yang melaksanakan UTS dan diperkirakan selesai UTS pukul 17:30, keberangkatan kami menuju Cibodas dibagi menjadi 2 kuarter, yang tidak mengikuti UTS berangkat lebih awal dan mengurus semua keberangkatan, baik angkot, administrasi, makanan, dan lainnya, sehingga ketika rombongan yang UTS selesai ujian bisa langsung berangkat ke Cibodas dengan harapan pendakian kita tidak terlalu malam agar bisa menikmati sunrise hihihi.

Untuk rombongan yang pertama, kami berangkat pada pukul 17:00 dengan menggunakan sepeda motor (supaya hemat) hehehe maklum mahasiswa. Kami sempat beristirahat sejenak di daerah puncak sambil melaksanakan sholat magrib dan tiba di lokasi sekitar pukul 19:30. Untuk rombongan yang kedua, mereka berangkat ba'da magrib dengan menggunakan angkot dan tiba di lokasi sekitar pukul 20:30. Untuk biaya angkot sendiri, dari kampus Cilibende IPB kami kena biaya Rp 200.000, emm lumayan mahal sih.

Setelah rombongan tiba, kami melaksanakan sholat Isya dan makan malam sebelum berangkat sambil beristirahat menyiapkan tenaga untuk keberangkatan. Di camp peristirahatan, kita bisa meminjam perlengkapan pendakian. Jadi tidak perlu khawatir jika ada barang yang tidak kita miliki ataupun tertinggal.

Kami berangkat dari camp awal pada pukul 21:30, dengan bismillah dan semangat bergelora kami menuju lokasi. Kami melakukan registrasi lagi dan mendengarkan penyampaian pesan di post pertama untuk tetap menjaga kebersihan hutan dan tidak melakukan hal-hal yang aneh selama pendakian. Perjalanan pun kami lanjutkan. Selama perjalanan kami ditemani tangga bebatuan yang tak pernah habisnya hehehe. Selama perjalanan kami juga disuguhin suara-suara serangga dan pemandangan bulan yang indah *aseek hahaha. Setelah melalui pendakian bebatuan kami menemukan jembatan panjang yang terbuat dari kayu. Katanya sih jika kita berangkat di pagi hari kita akan menemukan pemandangan indah di jembatan kayu tersebut.

Setelah melalui jembatan kayu yang panjang kami disambut lagi dengan tangga bebatuan lagi. Batu deui batu deui kalau kata orang Sunda hehehe. Selama di perjalanan pula mungkin aku lah ya yang paling ribut bareng Soni hehehe. Iya untuk menghidupkan suasana perjalanan, supaya di jalan juga tidak membosankan sih hehehe. Kami juga sering beristirahat untuk mengumpulkan tenaga dan juga minum di perjalanan. Iya salut dah untuk akhwatnya, jujur saya belum pernah naik gunung dengan rombongan akhwat. Dengan tetap menjaga auratnya, bahkan menggunakan rok tidak menghalangi mereka untuk bisa mendaki. Memang energi mereka tidak sebanyak kami, tapi semangat mereka kadang di atas kami.

Tantangan berikutnya yang kami hadapi adalah sumber air panas yang harus kami lewati. Jalur yang setapak membuat jantung agak gimana gitu hehehe apalagi ditambah dengan batu-batuan yang licin disertai air panas yang mengalir. Apabila terpeleset maka jurang lah resikonya. Bener-benar seram sih sebenarnya, pokoknya kalau lewat sana mesti fokus.

Alhamdulillah setelah menempuh 4 jam perjalanan, kami tiba di tempat peristirahatan yaitu kandang badak. Kami memutuskan untuk beristirahat hingga pukul 03.00 pagi. Disana kami sempat menghangatkan badan dengan minum-minuman hangat yang kami buat, adapula yang makan nasi untuk mengisi tenaganya, bahkan ada yang tertidur karena terlalu kelelahan hehehe.

Setelah istirahat yang cukup sambil mengisi air minum dari sumber mata air ke botol-botol kosong kami sebelum melanjutkan perjalanan pada pukul 03:00 ya masih dengan harapan bisa melihat sunrise yang indah hehehe. Perjalanan semakin menantang ditambah dengan semakin serunya jalur pendakian yang semakin ekstrim.

Semakin mendekati puncak semakin memuncak pula semangat kami pada saat itu. Dan alhamdulillah pukul 05:30 kami belum tiba di puncak tertingginya sih hehehe tapi kami sudah bisa melihat sunrise di gunung gede. Subhanallah sungguh indah. Sesampainya kami langsung melaksanakan sholat shubuh berjamaah. Rasanya gimana gitu, puas, seneng, semuanya jadi satu dah. Indah betul pemandangan di gunung gede ini.

Setelah sholat shubuh kami menyempatkan diri untuk mengambil beberapa moment indah dengan camera kami. Subhanallah lagi-lagi kami terkagum-kagum dengan ciptaanNya yang sungguh indah. Maka nikmat TuhanMu yang mana yang engkau dustakan? Kami pun langsung beristirahat untuk menyiapkan tenaga kepulangan hehehe. Dengan sleeping bagi kami langsung tertidur di tempat yang jauh dari tiupan angin. Satu hal lagi yang membuat saya salut dengan para akhwatnya, mereka rela-rela mengorbankan sedikit waktu istirahatnya untuk menyiapkan kami hidangan mie untuk sarapan pagi. Hehehe makasih ya para akhwat.

Pada pukul 10:00 kami melanjutkan perjalanan untuk mencapai puncak gunung gede sambil mengambil beberapa moment indah lagi. Kami memutuskan mengikuti jalur pendakian gunung putri untuk perjalanan pulang. Di perjalanan kami juga menemukan padang edelwish yang sangat indah. Di sana pula kami memutuskan untuk beristirahat lagi sambil menjalankan ibadah sholat dzuhur berjamaah.

Satu hal yang membuatku sangat senang dan nyaman dalam perjalanan ini adalah petualangan seru dan keren kami tidak sampai melupakan kami semua untuk selalu bersyukur kepadanya dan lalai dalam menjalankan ibadahNya. Banyak orang yang melakukan pendakian untuk menyaksikan keindahan ciptaanNya tapi ia sampai lupa akan kewajibannya. Sholat. Ya banyak orang yang lalai untuk sholat dengan alasan badan kotor, tidak ada air, tidak tahu arah kiblat, dll. Itu bukan alasan, ingatlah kewajiban utama kita kawan. Ya mungkin saran untuk teman-teman yang lain dan juga kami semua, agar perjalanan lebih berkah ibadah kepadaNya jangan sampai dilupakan.

Alhamdulillah dengan perjalanan yang santai dan tidak terlalu terburu-buru pada pukul 16:30 kami tiba di post akhir dari perjalanan ini. Setelah itu kami kembali beristirahat dan melaksanakan sholat Ashar. Dari jalur masuk Gunung Putri ke Cibodas kami menggunakan sarana angkot dengan harga Rp 150.000 dan ditempuh dengan waktu 30 menit. Sesampai kami di Cibodas, kami mengembalikan pinjaman-pinjaman barang kami sambil menunggu angkot jemputan kami datang.

Itulah perjalanan luar biasa kami, semoga pendakian kita tidak berakhir disini, semoga masih ada pendakian kita berikutnya. Terimakasih waktu indahnya teman-teman. Buat Lukman, makasih ya man sudah mau repot-repot ngurusin pendakian kita kali ini. Buat Ica dan Gipeng selamat ya atas pendakian pertamanya semoga tidak bosan mendakinya hehehe. Buat Soni, Bowo, kalian luar biasa bisa naik dengan menggunakan sepatu boot hahaha, mantap juga son atas kehebohannya di pendakian hehe. Buat Gita TMP dan Widia, kalian benar-benar wanita yang tangguh ya dalam pendakian, tenaga kalian kayaknya lebih banyak daripada lelakinya hehehe. Buat Rizky, ternyata kalau naik gunung kamunya tidak ngantuk ya ky hehe. Buat Septian, sep harusnya kita jualan acip donat di gunung, kayaknya laku, kita naikin harganya jadi 1 donat itu Rp 5.000 hehehe. Buat Panji, Eko, Rama, dan Rendy, mekanisasi perkebunannya tidak sulit kan, mudah-mudahan nilainya tinggi ya hehehe, salut juga buat kalian, malamnya baru pulang mendaki gunung gede, eh besok langsung mendaki gunung cikabayan hehehe. Buat Budi, walau sampai sakit gara-gara pendakian, jangan jerah ya untuk naik lagi hehehe. Buat rombongannya Mubin, makasih ya atas semua bantuannya bin selama pendakian.

Ya semoga perjalanan kali ini tidak akan kita lupakan dan bisa jadi bahan cerita untuk anak dan cucu kita nantinya. Aseeeeek. Kayak apa aja ya hehehe. Sampai jumpa di pendakian berikutnya.




Senin, 24 November 2014

GALAU!!!

Apa sih defenisi GALAU itu sebenarnya?
Kenapa di setiap media sosial ataupun hal yang paling menarik saat ini untuk dibahas adalah GALAU?
Seberapa besar sih GALAU memengaruhi hidupmu atau memengaruhi dunia?
Bagaimana cara mengatasi GALAU?
Salah tidak kalau kita merasakan GALAU?

Hehehehe.. Sunggu kata GALAU merupakan hal yang tidak terlalu asing lagu didengar di era sekarang. Menurut saya sih GALAU itu adalah perasaan dimana kita merasakan suatu kebimbangan hati atau keraguan dalam menentukan suatu tindakan yang harus diambil. Kurang tau sih kalau di KBBI apaan artinya hehhehe.

Setiap orang pasti pernah merasakan suasana GALAU. GALAU bukan hanya milik orang yang sudah paham mengenai masalah cinta ataupun yang sudah ahli dalam masalah cinta atau lagi yang sudah sering dan biasa pacaran. TIDAK!!!! Sekalipun dia tidak pernah pacaran ataupun tidak pernah menampakkan kegalauan yang ada pada dirinya, tidak bisa di pungkiri pasti dia juga pernah merasakan suatu perasaan yang disebut dengan GALAU.

Di saat perasaan GALAU, pasti kita butuh media ataupun sarana untuk menuangkan/berbagi/menransfer rasa itu. Karena GALAU adalah suatu penyakit hati, jika tidak segera diobati atau disembuhkan makan dokter pun tak bisa mengobatinya hehehe *sedikit lebay kayaknya. Tapi begitulah keadaanya. Eh tapi lupa, masih ada dokter cinta mungkin yang bisa mengobati atau mengurangi sedikit sakit yang ada hehehe. Oleh karena itu, banyak orang yang mengurangi sedikit rasa sakitnya itu dengan bercerita di media sosial. Berdasarkan quickqount yang diperoleh, teman yang paling setia mendengarkan curhatan kita adalah media sosial hehehe. Ada pula yang mengurangi rasa galau itu dengan bercerita kepada temannya, orang tuanya, dan adapula yang mengobati rasa kegalauannya itu dengan menangis. Ada banyak caranya dan saran saya jangan gara-gara banyak cara untuk mengatasi GALAU malah membuat anda GALAU untuk memilih cara yang paling tepat. Astaga bisa galau kuadrat nantinya hehehe.

GALAU menurut saya suatu bentuk pendewasaan diri. GALAU itu adalah fase dimana kita bisa beranjak dari suatu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Jujur saya sering GALAU. Ya ini buktinya, buat cerita tentang GALAU untuk melampiaskan keGALAUan yang dirasakan sekarang. Aseeeek hahaha.

Kalau hidup itu adalah es krim, maka GALAU adalah air putihnya. Perumpamaannya keren ni hehehe. Kenapa?? Kalau kita makan es krim pasti rasanya enak, tapi setelah habis kalau tidak minum air putih pasti rasanya malah tidak enak seperti ada yang kurang gitu hehehe. Nah begitulah GALAU itu. GALAU adalah pelengkap dan pewarna dalam hidup. Sungguh hidup yang lempang-lempang aja itu tidak menarik. Coba bayangkan kalau hidup yang penuh dengan GALAU, pasti malah tambah gak menarik soalnya GALAU mulu sih hehehe. GALAU yang baik itu adalah GALAU yang membuat kita bisa lebih baik dari sebelumnya, GALAU yang bisa mengajarkan kita hal-hal yang baru dan bisa mendewasakan kita. Setiap kita bangkit dari rasa GALAU pasti ada kepuasan sendiri. Coba bayangkan pula hidupmu tanpa rasa GALAU, gak seru euy!!

Jangan takut akan rasa GALAU, tapi takutlah tidak bisa bangkit dari rasa GALAU. Di depan keliatan tegar tapi sebenarnya hati sedang GALAU hehehe. Itu sikap yang baik pula. Kenapa? Kalau lagi GALAU jangan menebarkan virus-virus GALAU pula, nanti siapa yang mengobati kalau yang lain tertular virus GALAU hehehe. Kalau lagi GALAU jangan tampakkan keGALAUanmu, kalau bisa, walaupun sedang GALAU, kita harus memotivasi teman kita yang sedang GALAU mudah-mudahan dengan memotivasi, motivasi yang kita sampaikan bisa terciprat sedikit dengan kita. (Pengalaman pribadi, sok kuat menghadapi GALAU di blog, padahal lagi ***AU juga hehehe).

Jadi GALAU itu tidak salah kok, yang salah itu tidak bisa bangkit dari rasa GALAU. Kita selalu punya Allah untuk bercerita, walaupun kadang tidak ada yang mau mendengarkan curhatan kita, ingatlah selalu ada Allah yang selalu menjadi pendengar yang baik (pengalaman pribadi lagi hehehe).GALAU is good, but it’s not good if you can’t solve your GALAU.

Selamat mengatasi keGALAUan mu dan keGALAUan kita.