Minggu, 31 Mei 2015

Cinta

Allah yang membolak balikkan hati manusia. Memang pasti ada kalanya kita kagum akan seseorang. Mengaguminya dalam diam. Mungkin itu yang bisa kita lakukan. Kenapa? Karena diri ini sungguh belum siap untuk mengkhitbahnya.

Kadang ada rasa rindu, ingin menanyakan kabarnya, tapi apalah daya, semuanya harus ditahan. Ketika dalam posisi jenuh dan ada rasa ingin diperhatikan olehnya, ya itu hanya angan-angan, karena dia belum milik kita. Berdoalah karena kita masih punya Ia, walau kita jauh dari orang-orang yang mencintai kita, tapi Ia selalu ada dan tahu disaat kita butuh Ia.

Aku pun takut ketika kudengar kabar kau akan dilamar orsng, tapi lagi-lagi aku memang belum siap. Tak mungkin kupaksa kematangan diriku hanya karena takut kau akan menjadi miliknya. Hahaha seperti tidak ada wanita lain saja. Ya semua teori memang mudah sekali diucapkan dan disampaikan, tapi kenyataannya di lapangan.. emmm ya begitu deh hehehe.

Ketika dapat kesempatan untuk bersilahturahmi denganmu, aku pun binggung kalimat apa yang harus kusampaikan. Sial!! Aku gatau harus ngobroll apa!! Hahaha selalu gitu. Begitu kesal rasanya jika silahturahmi itu terasa begitu singkat.

Ketika sinyal menghambat segalanya pula.. ohh tidak hahaha bertambahlah kekesalan haha. Mungkin begitulah ketika rasa cinta itu datang. Ada rasa resah gelisah dan macam-macam.

Ya begitulah kenyataan yang ada. Astaghfirullah. Ya aku pun tak boleh terlalu lama larut dalam rasa cinta yang tak pasti ini. Bukan berarti aku harus segera menyampaikan keseriusanku ini kepadanya, keseriusan yang mungkin masih lama.

Bismillah semoga bisa mentransfer perasaan ini menjdi hal yang positive, meminimilkan komunikasi yang terlalu berlebihan walau ada magnet yang sangat besar yang harus dilawan.

Aku pun tak tahu aku pantas atau tidak, mungkin imanku belum ada apa-apanya, prestasiku pun tak sebanding denganmu, kau punya potensi besar akan sebuah kesuksesan, tapi nantinya aku malah membuatmu kehilangan kesempatan sukses dengan kelebihan itu. Iya pekerjaanku yang berada di kebun, jauh dari keramaian, pastilah berbeda dengan duniamu.

Disitu ada perasaan yang membuatku tidak enakkan kepadamu. :( aku orangnya mudah merasa bersalah. Apalagi aku tak mau membatasi orang untuk berkreasi, tapi sungguh aku butuh seseorang pula yang menemani disini. Mendengarkan setiap masalahku, mampu menbangkitkan semangat keticka aku jatuh, dan selalu mengingatkanku dalam berbuat baik, dan terus bersamaku menjadi pribadi yang lebih baik.

Ya sekuat apapun teori yang kupunnya, tapi perasaan-perasaan kadang muncul -,-"
Bismillah, move on menjadi pribadi yang lebih baik, siapkan diri, terus belajar, mungkin aku belum bisa menjadi orang yang baik, tapi walau aku belum baik, aku mau dan aku akan berusaha terus bukan hanya untuk kesuksesan dan kenikmatan dunia, tapi juga akhirat. Bismillah, aku tak tau siapa kau, tapi tunggulah aku, dan mari sama-sama menuju jannahnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar