Senin, 01 Juni 2015

Gelap dan Terang

Lilin ini kembali hidup di kegelapan malam..

Tak tau sampai kapan dan bagaimana bisa..

Tiupan sudah kuhembuskan.. hus... sudah sejak lama saat itu.
.
Terbiasa aku dengan kegelapan..

Kegelapan sungguh indah, aku tak perlu menutup mukaku karena tangisan..

Biarlah begini, suara nyaring malam hari cukup menemaniku, menghiburku..

Aku tertawapun tak ada yang tahu, itu sungguh lebih baik.

Aku sudah terbiasa dalam terangnya cahaya, tapi itu sungguh sakit.

Aku tak tahan, bagimu mungkin indah, tapi tidak bagiku..

Matikan!! Matikan!! Matikan cahaya itu..

Biarlah begini.. biarlah tetap begini..

Ia yang tak kutau ntah dari mana kini menghidupkan lilin yang telah lama kupadamkan..

Berulang kali kucoba untuk padamkan tapi tak bisa.. aku tak bisa.. tak bisa bukan karena aku tak mampu, entahlah..
Ia mengajarkan ku indahnya terang tapi tak mengajarkanku buruknya kegelapan.. oh.. aku benci ini..
aku belum siap untuk itu.. tapi aku tetap ingin kau mengajarkanku indahnya terang walau aku tak bisa menciptakan terang..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar