Sabtu, 22 Oktober 2016

Bagaimana dengan Sholatku

Dalam suatu hadist dijelaskan, ada 3 amalan yang paling dicintai oleh Allah swt. Amalan itu adalah sholat di awal waktu, berbakti kepada orang tua, dan orang yang berjihad di jalan Allah.

“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (QS. Al-Baqarah: 238)

Kali ini mungkin saya akan berbagi sedikit tentang sholat di awal waktu. Dalam surat Al Baqarah:238, kita telah diperintahkan oleh Allah untuk dapat memelihara sholat kita dan melaksanakannya dengan khusyuk. Banyak dari kita terlena dengan kegiatan-kegiatan duniawi. Bahkan kegiatan duniawi membuat kita menunda-nunda sholat, mengerjakannya ketika di penghujung waktu. Padahal telah dijelaskan bahwa sholat di awal waktu adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah. Tapi masih banyak pula yang terlena akan cinta dunia, dia mendahulukan pekerjaan duniawinya atas suruhan pimpinannya dibandingkan suruhan penciptaNya, bahkan tak sedikit yang lalai hingga begitu mudahnya meninggalkan sholat.

Tahukah kita, Imam Syafii pernah berkata bahwa, "Sholat di awal waktu itu lebih baik dibandingkan sholat di akhir waktu." Sholat di awal waktu itu dapat menjaga seseorang dari kesibukkan yang membuatnya lalai dan juga kelupaan.

"Aku akan sholat setelah pekerjaan ini, aku akan mengerjakan ini dulu baru sholat, bla bla bla...."

Dan akhirnya dia lupa kalau waktu sholat telah habis ketika pekerjaannya usai.

"Aku terlalu lelah, mungkin tidur sebentar lebih baik, mumpung waktu sholat masih panjang."

Dan akhirnya dia tertidur hingga waktu sholat telah berakhir.

Astaghfirullah.
Kita mungkin tak berniat untuk meninggalkan sholat di waktu itu, tapi setan lebih tahu celah-celah dimana dia bisa menguasai kita untuk membuat kita lalai.

Dalam suatu hadits diceritakan bahwa Rasulullah saw, pernah sholat di dekat kandang kambing, demi menjaga sholat di awal waktu.

MasyaAllah, waktu itu diceritakan bahwa Rasulullah tengah memotong-motong tulang, namun ketika waktu tiba, ia berhenti dan meninggalkan pekerjaannya, lalu bersegera melakukan sholat

Wallahu a'lam bish shawaf..
Mari kita perbaiki sholat kita, perbaiki management waktu kita, bukan pekerjaan yang mengatur waktu kita, tapi kita yang mengatur waktu pekerjaan kita. Pandailah memilah-milah mana yang menjadi prioritas.
Aaminn.

Selasa, 11 Oktober 2016

Tulis Ceritamu. Abadikan Momentmu.


Awal mula nulis sih karena disarankan oleh orang aja sih.
"Ya karena dakwah itu gak hanya lewat ceramah".
Itu sih awalnya, lama-lama bertransformasi menjadi tulisan-tulisan tentang diri sendiri, pengalaman-pengalaman hidup yang terekam dalam tulisan, supaya nanti punya cerita untuk diceritakan ke anak, karena kadang kita pun lupa cerita dan pengalaman unik kita selama hidup loh. Dan makin meninggi, manatau jadi orang sukses nantinya, paling tidak kan udah punya biografi untuk dijadikan buku lalu dipublish deh. Hehehe ini impian sih. Hehehe.
Tulisan ini juga jadi ajang kreatifitas dalam penyaluran bakat, walau kadang memaksa bakat-bakat nulis puisi ataupun cerpen hehe.
Dan luar biasanya lagi, tulisan juga jadi tempat curhat, tempat untuk melampiaskan unek-unek hati, bahkan kadang manjadikan kegalauan menjadi tulisan dan motivasi luar biasa. Ya yang pada akhirnya serasa orang paling kuat dalam mengalami kerasnya hidup. Hehehe.
Ya walaupun tulisan tak sebagus penulis -penulis terkenal. Ya paling tidak bisa memotivasi diri sendiri dari tulisan sendiri. Hehehe.
Yuk nulis lagi.

Edisi promosi blog. 😂 hahaha
juliusguoyou.blogspot.com
Mudah-mudahan istiqomah untuk menulis.

Minggu, 09 Oktober 2016

Apa Rahasiamu Wahai Maghrib

Ada yang aneh dengan waktu maghrib. Ketika magrib tiba, banyak orang yang tak lupa akan waktu itu. Alhamdulillah di waktu magrib orang berbondong-bondong ke masjid, mencoba menghentikan segala aktifitas di luar rumah. Mengajak satu sama yang lain untuk bisa berjamaah di masjid, bahkan anak-anak kecil begitu antusias untuk bisa sholat magrib.

Maghrib punya rahasia yang tak kutemukan hingga sekarang. Ia bisa begitu menarik banyak orang untuk beribadah di waktu itu. Tua muda, kaya miskin, semua tertarik untuk ibadah di waktu magrib.

Tapi banyak pula yang lupa, kalau sholat bukan hanya di waktu magrib. Shubuh, Dzuhur, Ashar, Isya sebegitu tidak menariknya kah kalian, hingga banyak yang melupakan waktu itu. Bukankah sholat sunnah 2 rakaat sebelum shubuh seperti memiliki dunia seisinya. Bukankah Allah janjikan pula akan manfaat-manfaat sholat yang waktunya berat untuk kita kerjakan seperti ashar dan isya.

Waktu lain tak kalah amalan dan pahalanya dibandingkan sholat maghrib, tapi tetap saja dia kalah peminat dibandingkan magrib. Aku teringat akan cerita guru agamaku di waktu SD.

"Kalian jangan hanya sholat di waktu magrib saja, itupun karena disuruh orang tua", begitu singkatnya kalimat dari beliau.

Dan baru saat ini sepertinya ada perasaan mengganjal dalam pernyataan itu. Seorang anak akan sholat maghrib ketika ada suruhan dari orang tuanya. Lalu secara tidak langsung orang tua hanya peduli dengan anaknya ketika waktu maghrib. Astaghfirullah. Lalu di waktu yang lain orang tua lalai untuk mengingatkan dan mengarahkan anaknya untuk sholat.

Wahai maghrib, apa rahasiamu hingga kau bisa menghipnotis banyak orang bahkan menjadikan mindset mereka kalau kau itu spesial, sangat spesial.

Sedih hati ketika melihat keramaian jamaah hanya ada di waktu maghrib. Lagi-lagi maghrib menunjukkan aksinya dalam waktu perlombaan dalam berbuat kebaikan. Padahal maghrib juga waktu dimana kita akan merasa lelah setelah bekerja tapi tetap banyak peminatnya.

Teman-teman, sholat adalah pertanyaan yang akan ditanyakan pertama kali kepada kita di akhirat kelak. Sholat kita bukan hanya 3 rakaat di waktu maghrib. Kita punya kewajiban lain selain waktu maghrib. Ketika shubuh, rasa kantuk menjadi alasan. Ketika dzuhur, tidur siang dijadikan alasan. Ketika ashar, kerjaan dijadikan alasan. Ketika isya, lelah dijadikan alasan

Astaghfirullah, semoga kita tidak membeda-bedakan waktu untuk kita melaksanakan sholat. Sholat bukan hanya maghrib saja. Remember it.
Bismillah luruskan niat, berat dan malas itu tergantung kita menyikapinya.
Semoga bisa mengetuk hati saya sendiri dan kita semua. Aamiin.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Pohon Cita-Cita

Dalam suatu keluarga, ada 3 bersaudara terlahir dalam keluarga tersebut. Yang paling besar namanya Diki, yang kedua bernama Dini, dan yang ketiga bernama Didi.
Suatu hari, mereka ditanya akan cita-citanya. "Nanti ketika kalian besar kalian mau jadi apa?" Didi menjawab, "Aku ingin menjadi pengusaha yang sukses". Lalu Dini membalasnya, "Aku ingin menjadi seorang dokter gigi". Dan yang terakhir Didi menjawab, " Aku ingin menjadi seperti ini saja". 15 tahun kemudian, Didi telah mencapai apa yang dicita-citakan, dia menjadi pengusaha luar biasa, begitu juga dengan Dini, dia menjadi seorang dokter gigi yang dipercaya banyak orang. Sedangkan Didi, dia tidak menjadi apa-apa. Dia hanya pasrah akan apa yang ia punya.

Tentukan cita-citamu dan arah hidupmu mulai dari kecil, mereka yang tak punya cita-cita dan tujuan hidup hanya akan berjalan tanpa arah yg pasti dan tanpa semangat perjuangan. Cita-cita mungkin akan berubah beriring dengan waktu mungkin ada juga yang tidak. Yang terpenting kita tau apa yang kita cari dan apa yang kita tuju.
Ayok tulis cita-citamu di pohon cita-cita. Tempel di dinding kelas agar kita liat setiap harinya anak-anak. 😀

Materi hari ini.
"Aku dan Cita-citaku"
#SDTunasSejahteraSungaiTawang

Sabtu, 01 Oktober 2016

Malam Ini Begini, Malam Berikutnya?

Malam ini malam penantian dalam 1 minggu.
Berharap cepat datang dan tak ingin cepat pergi.
Waktu berhentilah untuk malam ini.
Biarkan terasa bagaikan seribu malam.
Otak sudah penuh dengan berbagai macam rumus dan kunci permasalahan.
Kukendarai kuda besiku melalui malam.
Hanya demi batangan-batangan di pojok layar kotak elektrik ajaibku.
Ini tak bisa didapat kalau berdiam di tempat peristirahatan.
Bermodal jaket tebal. Cussss.
Layaknya terdampar di ujung dunia bertahun-tahun lamanya.
Aku tak bisa lari dari kotak ajaib ini.
Dia menghipnotisku agar tidak melalui malam ini begitu saja.
Gelap malam terkalahkan oleh terang bulan dan bintang.
Oh indahnya malam.
Bagaimana aku melewatkan kesempatan 1 malam ini.
Aku tak akan beranjak begitu cepat.
Ditambah kesendirian dalam tidurku.
Oh.. entah sampai kapan.
September telah berakhir, selamat datang Oktober.
Aku menunggu akan waktu dimana kutinggalkan semua ini.
Aku tak mau hanya menunggu 1 malam dalam 1 minggu.
Ya.. setiap malam.
Bukan karena kesendirian, tapi karena adanya tempat dimana kita selalu dinanti untuk bisa menemani.

1 Oktober 2016
Menara Api STWE