Sabtu, 30 November 2013

One Day One Juz

One Day One Juz ODOJ mengajarkan saya bagaimana memanajemen waktu lebih baik lagi, mempersingkat pekerjaan tapi hasil maksimal karena kita fokus kemudian bisa langsung mengerjakan pekerjaan lain. " Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain" (Q.S Asy Syarh :7) dan juga tidak membiarkan sedikit waktupun mubazir dengan hal-hal yang tidak penting karena secara tidak langsung kita memanfaatkan waktu kosong dengan tilawah di ODOJ (Julius, 19 tahun, Mahasiswa)‪#‎testimoniODOJer‬


Jumat, 29 November 2013

Diploma IPB Islamic Festival

Ingin memberi manfaat yang banyak untuk orang lain, ingin memberikan kontribusi terbesar di Forum Rohis di tahun pertama dan juga tahun terakhir, itulah salah satu penyemangat buat kami dan khususnya saya untuk tetap yakin dan percaya kalau Diploma IPB Islamic Festival yang pertama ini akan sukses J. Iya ini adalah tahun pertama saya di Forum Rohis dan Alhamdulillah dapat ladang pahala yang banyak dan tinggal bagaimana memanfaatkannya. Sebenarnya sedikit sedih sih apalagi mungkin kesempatan ini takkan saya dapat di tahun berikutnya karena program belajar yang berbeda dengan teman yang lain.

Diploma IPB Islamic Festival atau yang sering disebut dengan DIIF ini adalah cetusan pertama dari Departemen Syiar dan Departemen Ekonomi yang ingin melakasanakan program kerjanya yaitu Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya memperingati tahun baru Hijriah dan bazar buku. Demi mengurangi program kerja yang bentuknya event, saya dan teman-teman Syiar serta teman-teman Ekonomi berniat membuat suatu acara besar-besaran yang didalamnya mencakup beberapa program kerja. Atas dasar pemikiran seperti itulah kami sepakat membuat event atas nama Diploma IPB Islamic Festival.



Pada awalnya DIIF mempunyai rangkaian acara tabligh akbar dan juga bazaar buku saja, namun karena dirasa acaranya terlalu sederhana kami menambahkan sebuah acara konser amal dan juga perlombaan tingkat SMA dan mahasiswa. Walau acara ini belum pernah digagas sebelumnya bahkan masih gelap gulita, insyaAllah kami yakin dan tidak pernah berhenti berikhtiar demi dakwah ini. Karena “Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7). Itu adalah janji Allah dan kami semua percaya akan itu.


Acara DIIF ini mengambil tema “Jadikan Nuansa Tahun Baru Hijriah Ini Menjadi Tonggak Kebangkitan Islam di Era Modern”. Agak gimana gitu judulnya hehehe. Alasannya mengambil tema ini sih ya intinya supaya semua orang mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan dunia yang serba modern saat ini tapi tanpa melupakan ajaran-ajaran Islam.

Niat awalnya DIIF ini akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 November 2013. Padahal semua konsep sudah direncanakan, eh ketika 2 minggu sebelum acara dikabarin kalau acara tersebut tidak diizinkan karena bertepatan dengan UTS mahasiswa. Sebenarnya cukup buat syok juga sih karena kita sudah menghubungi pihak KNRP mengenai tanggal acara dan juga sudah mengkonfirmasi bintang tamunya untuk hadir, tetapi  karena hambatan UTS terpaksa kita dengan tidak enak hati menyampaikannya ke pihak KNRP. Tapi Alhamdulillah tidak menimbulkan masalah. Untuk masalah bintang tamu sendiri saya sangat berharap yang bisa mengisi acara tersebut adalah Izzatul Islam atau bahkan Opick. Awalnya pihak KNRP mengatakan akan mengusahakan tentang permintaan kami tapi ternyata Alhamdulillah tidak keduanya diberikan kepada kami hehehe Alhamdulillah Ebith Beat A yang akan menjadi guest star kali ini.

Jujur tidak sesuai harapan sih, tapi kami tetap berusaha meminta bantuan kepada pihak KNRP agar bisa nambah guest star nya hehehe. Iya setidaknya walaupun tidak dapat opick atau izis tapi bisa dapat 2 guest star. Tapi setelah itu dapat kabar gembira bahwa untuk pengisi acara nanti bakalan bertambah dari band nasyid na’am yang juga merupakan juri nasyid nantinya dalam perlombaan di DIIF. Alhamdulillah, tapi kami tidak henti-hentinya meminta bantuan setidaknya agar nambah satu lagi deh hehehe *sedikit maksa. Berkat bujukan dan rayuan itu pula, pihak KNRP memberikan sedikit lampu hijaunya, mereka bertanya kepada kami kira-kira dari Izis atau Awan maunya siapa. Mendengar pertanyaan itu tidak pikir-pikir lagi bibir ini berucap “IZIS!!!!!” Allahu Akbar. Dan akhirnya Izis dan Ebith Beat A yang akan mengisi acara DIIF nantinya. Alhamdulillah J

Hari pertama dimulai dari perlombaan yang di Pj-kan ke Baqa MAB’49 dan juga Yuyun JMP’49. Lomba tersebut terdiri dari lomba menulis essay dan cerpen tingkat mahasiswa, kemudian nasyid tingkat SMA. Untuk perlombaan sebenarnya targetan peserta masih tidak sesuai harapan, karena masih sedikit sih apalagi pada lomba nasyid. Padahal pada perlombaan nasyid itu sendiri kami sangat berharap perlombaan itu bisa menghibur tamu dan semua yang hadir dalam acara tersebut. Mungkin tahun depan untuk masalah lomba bisa diperbaiki lagi agar acara semakin seru. Di hari pertama itu juga terdapat penampilan dari Na’am nasyid. Untuk penampilannya “WOW” hehehe walaupun cuman sempat melihat beberapa penampilannya karena pada saat itu sedang ujian. Andai aja ujian bisa ditunda hehehe.

Di hari pertama tersebut bazaar buku juga sudah dimulai, Alhamdulillah luar biasa. Luar biasa untuk Pj-nya Panji TMP’49 dan juga Anisa Fitriani MAB’49. Di bazaar buku sendiri mendapat bantuan dari pihak Gramedia, Hepi Andi, IPB Press dan juga Bursa Darmaga. Alhamdulillah banyak yang tertarik dengan adanya bazaar buku, maklum anak kosan hehehe.

Hari pertama telah berakhir dan Alhamdulillah banyak yang harus dievaluasi lagi agar acara kita lebih mantaaap. Bismillah semangat dan niat hanya karena-Nya InsyaAllah semuanya dipermudah aamiin.

Hari minggu sekaligus hari kedua DIIF dimulai dengan acara tabligh akbar. Acara tabligh akbar kali ini diberikan amanah kepada Akh Bowo. Ya karena memang temen deket percaya deh dianya bakalan nyelesain semua masalah tabligh akbar kali ini dengan mudah hehehe. Pj akhwtnya ada Devita KIM’49. Tema untuk tabligh akbar kali ini yaitu membongkar kesesatan JIL. Tema ini diambil karena banyak mahasiswa masih belum tahu tentang JIL (Jaringan Islam Liberal) dan masalah liberal ini memang selalu menjadi perbincangan hangat dan kami yakin InsyaAllah bakal banyak yang datang untuk mendengar penjelasan mengenai JIL. Untuk pembicaranya kami memilih mas Akmal Sjafril. Beliau merupakan seorangh pemerhati JIL dan kami yakin Beliau bisa memberi yang terbaik nantinya.

Tema yang kami ambil mengenai JIL ini sempat mengoyangkan kami karena pendapat Bu Kokom yang merupakan Pembina kami. Beliau mengatakan bahwa tema yang kami ini sangatlah berbahaya. Bisa saja ketika sedang kajian ada seseorang yang ingin merusaka acara karena pendapatnya yang berbeda mengenai JIL. Oleh karena itu Beliau menyarankan agar menganti tema tersebut dan lebih mengaitkannya dengan tahun baru hijriah. Eh tapi akhirnya ketika acara Beliau lebih mengarah ke peradaban agama Islam dan tidak pula mengarah ke JIL hehehe. Tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.

Dihari kedua ini hujan ikut memeriahkan acara kami. Sebenarnya kami semua berharap agar cuaca di hari ini adalah cerah. Tapi memang bukan takdirnya kali ya, hujan begitu deras mengguyur panggung CB dan sekitarnya. Bazaar buku pun jadi sedikit terhambat. Ada beberapa buku yang terkena percikan air hujan dan menyebabkan buku-buku tersebut sedikit rusak. Sedikit membuat sedih sih karena kami harus mengganti rugi sih hiks hiks. Tapi bismillah deh semoga dengan keuntungan dari bazaar buku ini bisa menutupi kerugian buku yang basah.

Beberapa kali hujan datang dan juga pergi, seperti lagu aja hehehe. Jujur membuat kita sedikit kewalahan. Resiko sih buat acara outdoor di kota hujan ini, susah diprediksi hujannya. Orasi dari Dr. Mukodam pun harus bersahut-sahutan dengan derasnya hujan kala itu. MasyaAllah, dengan semangat dan antusias yang luar biasa itu semua tidak menjadi halangan bagi kita semua.

Sebelum acara yang ditunggu-tunggu dimulai yaitu konser amal, ada penampilan dari pemenang lomba nasyid di hari sebelumnya sehingga menambah kemeriahan acara DIIF tahun ini. Allahu Akbar.

Sebelum masuk waktu dzuhur datanglah guest star pertama kita yaitu Ebith Beat A. Jujur belum pernah liat sih dia yang mana. Pas dia nongol tuh, jeng jeng jeng, beneran kayak anak zaman gitu. Aneh gitu rasanya dengan tampilannya yang gaul banget, hip hop deh eh dia malah penyanyi lagu islami, masyaAllah keren dan salut dah.

Cerita tentang Ebith Beat A ada kisah seru yang tidak akan pernah saya lupakan, mungkin takkan dilupakan juga oleh kang Ebith hehe. Dalam pembuatan posternya saya bantu-bantu untuk mendesainnya. Jujur saya belum pernah liat orangnya bahkan tau pun tidak yang mana Ebith Beat A itu. Dalam pembuatan posternya saya berusaha menampilkan foto kang Ebith biar lebih menarik. Fotonya saya cari di google dan menemukan beberap foto-fotonya. Bingung mau makai foto yang mana, fotonya gaul-gaul semua ada sih yang keren tapi bajunya ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu deh hehehe.


Karena ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu mau makai gambar ini. Jadi saya berusaha nyari lagi, karena lucu dong ntar pas di banner fotonya ada bacaan jagalah kesehatan hehe nantinya malah diketawain pulak hehehe. Di searching lagi dan nemu foto ini ni.


Saya kira ini juga fotonya Ebith Beat A ternyata bukan hahaha. Tapi jujur beneran mirip kan. Ternya foto yang saya masukkan ke poster itu fotonya Tifatul Al Ghifari. Huahahahaha saya diketawain deh, poster sudah dipublish entah kemana-mana aja eh rupanya salah gambar Astaghfirullah. Bingung karena sudah 60 poster sudah dicetak. Tapi karena udah terlanjur tetap dipublish deh dengan harapan banyak yang tidak sadar dengan kesalahan foto ini hehehe beneran parah banget dalam pembuatan posternya hehehe.

Dan yang paling paling parahnya ketika hendak sholat dzuhur kang Ebith mau sholat di Al Ghifari, ketika sesampai di Al Ghifari saya melihat poster DIIF dan foto dia yang di poster salah. Hahaha sungguh malu kalau ketauan olehnya hahaha saya beneran lupa untuk nyabutnya. Ketika beliau sedang sholat diam-diam saya cabut posternya dengan harapan dia belum sempat melihatnya.

Alhamdulillah penampilan dari Ebith Beat A luar biasa, walau lagi-lagi harus menghadapi guyuran hujan tidak menghentikkan langkah para peserta DIIF. Alhamdulillah hujan kala itu benar-benar berkah. Di sela-sela konser amal, kan Ebith menyingung masalah poster yang salah hahaha.

“Tadi ketika hendak sholat saya melihat foto Tifatul Al Ghifari tapi dibawahnya ada nama saya, tetapi ketika selesai sholat posternya udah dicabut, tapi Alhamdulillah udah saya foto untuk saya laporkan ke Mas Tifatul Al Ghifari”, ucap kang Ebith sambil tertawa hehehe.

Hahaha beneran malu dah sama kang Ebith. Oh iya untuk konser amal belum cerita ni siapa Pj ny. Untuk Ikhwannya ada Gumilar PVT’49 dan akhwatnya ada Hesti INF’49. Setelah konser amal dari kang Ebith tidak lupa kami menjalankan kantung infaknya dan juga ada lelangan baju dari kang Ebith. Targetan penggalangan dana hari ini sebesar 2 juta. Soalnya dana yang sudah terkumpul hingga saat ini kurang lebih 18 juta. Jadi untuk memenuhi target 20 juta dibutuhkan 2 juta lagi dan insyaAllah terwujud. Allahu Akbar!!

Kalau cerita tentang penggalangan dana sebelum acaranya, eemmmm luar biasa dah pokoknya, seru, sedih, capek pokoknya mantap, insyaAllah tidak akan dilupakan.

Setelah penampilan dari kang Ebith, inilah yang ditunggu-tunggu dari tadi bung, penampilan dari IZIS, Allahu Akbar!! Hehehe, agak sedikit alay sih tapi tidak jadi masalah. Maklum baru kali ini mendatangkan mereka. Ikhwannya pun langsung melepas bendera-bendera yang ada dan siap untuk berlompat gembira hehe.

Hari ini adalah hari yang luar biasa, DIIF pun telah berakhir dengan berakhirnya penampilan dari IZIS, Alhamdulillah donasi yang terkumpul untuk Palestina totalnya adalah  Rp 21.743.000,00. Terimakasih untuk semua yang telah menyumbangkan sebagian hartanya, semua yang mendukung acara ini, dan juga semua panitia yang luar biasa. Semoga Allah membalas kerja keras kita selama ini. Aamiin. Syukron Jazakallah untuk Bapak dan Ibu DIIF, Bagus PKS’49 dan juga superwoman Tari KIM’49. Semoga tahun depan DIIF 2014 bisa berlangsung lagi aamiin. Syukron telah membantu acara Syiar dan Ekonomi. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan jangan lupa kenangan kita di acara ini ya




Selasa, 05 November 2013

Yang ke-17

Hari ini aku teringat akan kejadian tanggal 12-07-11 iya di ulang tahun ke-17 sih. Sebenarnya kalau ulang tahun sih saya merasa biasa-biasa aja walaupun berharap luar biasa hehehe. Sekarang saya sudah memasuki usia 19 tahun menuju usia 20 tahun sih tetapi kejadian itu benar-benar menjadi kenangan yang tidak terlupakan dan luar biasa.

Kalau ulang tahun sih biasanya selalu makan-makan di rumah bareng keluarga, biasa mama suka masak mie tiaw atau mie hun dan papa pasti requestannya telur merah. Iya telur yang dikasih gincu merah gitu ,walaupun saya sampai sekarang tidak tahu pasti filosofi telur merah itu apa sih. Hehehe…

Kalau ulang tahun itu juga tidak pernah sih temen-temen ngasih kue ulang tahun, soalnya ulang tahunku masa-masa sulit untuk dirayain karena di awal tahun ajaran jadi pada tidak kenal hehe dan juga terkadang masih pada libur. Eh tapi aku juga tidak suka untuk dirayain sih kayak anak kecil kalau saya bilang ke mama hehehe.

Ulang tahun yang ke-17 itu sih Alhamdulillah ada dapat kado juga hehe, tetapi ada moment yang bener-bener indah sih. Apalagi dapat kunjungan dari teman-teman bintalis ke rumah dan sok ngasih surprise hehe, tapi makasih ya teman-teman J

Ceritanya begini, jeng.. jeng.. jeng.. Hari itu biasa sih ada yang ngucapin tengah malam, shubuh-shubuh, ketika di sekolah juga. Alhamdulillah banyak yang ingat akan ulang tahun ini, walaupun usia semakin sedikit tetapi tetap bersyukur telah diberikan kesempatan untuk merasakan indahnya dunia hingga umur segitu dan juga bersyukur sekali banyak yang mendoakan. Alhamdulillah masih banyak yang cinta kepada saya hehehe.

Seperti biasanya saya lebih menghabiskan waktu di sekolah walaupuin jam sekolah telah berakhir. Teman-teman bintalis juga sudah pada berpulangan dan saya memutuskan untuk ngumpul dengan teman-teman Teater Enceng Gondok. Niatnya sih kalau tidak salah ngeliat adik-adik kelas pada latihan untuk perlombaan. Dan tiba-tiba dapat kue ulang tahun dari teman-teman EG hehehe. Ada-ada aja mereka ini tetapi terimakasih ya teman-teman seperjuanganku di dunia teater.  Awalnya sih tidak kepikiran bakalan ada yang ngasih kue soalnya sebelum-sebelumnya juga cuman dikasih kado itupun dari teman terdekat.

Adegan tiup-tiup lilin pun berlangsung hehehe. Setelah dapat kue ulang tahun dari mereka saya ditelepon Nantulang (Kalau di suku batak itu nantulang seperti bibi atau tante), saya disuruh untuk segera pulang soalnya nantulang mau ngasih sesuatu katanya. Sebenarnya saya malas kali untuk cepat pulang.

“Nanti malam aja ya nantulang, Juli masih ada kegiatan di sekolah, nanti Juli datang ke rumah Nantulang langsung ”,  ucapku, soalnya biasanya nantulang ngasih uang sih hehehe.

“Jangan juli, sekarang ya, Nantulang tunggu sekarang, pokoknya pulang sekarang ya, bisa kan Juli?”

Tumben-tumben sih Nantulang nyuruh pulang langsung, tidak tahu sih ada apa, dan seketika aku memutuskan untuk pulang langsung.

Sesampainya dirumah saya dikejutkan dengan anak Bintalis yang tiba-tiba udah dirumah. Rencananya mereka mau bikin surprise gitu, tapi ketauan gara-gara pas tiba di depan rumah ada yang lagi diluar hehehe. Semuanya jadi tertawa deh. Heheehe. Ternyata mereka bawa kue dan sengaja udah janjian sama Nantulang untuk bujuk saya supaya pulang langsung ke rumah. Pantas saja Nantulang aneh tiba-tiba maksa nyuruh pulang eh rupanya karena mereka hehehe.

Terimakasih sahabat-sahabatku walaupun rumah agak jauh tetap tidak mengendorkan niat kalian untuk menghiburku di hari ulang tahun yang luar biasa ini. Rela-rela juga naik becak. Subhanallah syukron katsiran teman-teman. Rani, Ana dan Ayu juga rela-relanya datang ke rumah padahal sebelum-sebelumnya ketika diajak ke rumah pasti pada gamau hehehe. Kalau rombongan arip, anto, icut dan lain-lain tidak heran sih karena mereka adalah kawan-kawan superku hehehe.

“Walaupun usia ini bertambah, hari ini bener-bener indah sahabat. Tahun depan belum tentu kita bisa bertemu lagi, tahun depan juga belum tentu kita bisa berkumpul seperti ini lagi karena tahun depan sudah saatnya kita menentukan pilihan hidup kita, iya masa dunia kampus sudah menanti tahun depan, tali silahturahmi ini jangan sampai terputus sahabatku, aku cinta kalian karena Allah terimakasih atas kenangan indah ini”






















Sabtu, 02 November 2013

Aksi 5 Ribu Untukmu Palestina Tercinta

Alhamdulillah hari ini demi saudara-saudara satu iman di Palestina saya bersama teman-teman Forum Rohis melakukan #aksi5ribu. Iya #aksi5ribu ini adalah bentuk penggalangan dana dimana setiap orang mampu menyisihkan sebagian rezekiya sebesar lima ribu rupiah atau sering disebut one man 5 thousands untuk saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.



Pagi ini dimulai dengan bismillah dan semangat dan juga cinta karena Allah swt kami turun pagi ini bersama saudara-saudaraku Lukman, Septian dan juga Bowo. Sebenarnya ada sedikit perasaan kecewa kenapa setiap orang tidak mau totalitas untuk acara ini, apa masih memikirkan rasa malu dan menyingkirkan rasa simpatik kita, seharusnya rasa malu lah yang harus kita singkirkan demi rasa simpatik ini sahabat. Tetapi itu tidak jadi masalah yang terpenting semangat ini tidak dikendorkan hanya karena semangat yang lain kendor J

Simpang Pangrango adalah tujuan awal kami. Saya bersama Lukman dan Septian bersama Bowo. Awalnya masih agak canggung sih karena kurang berpengalaman hehe. Strategi awalnya adalah senyum dan semangat. Lampu merah mulai menyala, kami pun mulai berjalan menghampiri para pengendara mobil dan motor.

‘Pak donasinya untuk saudara-saudara kita di Palestine, ini ada stiker gratisnya juga”.

Untuk mobil yang pertama walaupun sudah cerita panjang lebar, dia hanya mengangkat tangannya dibalik kaca jendela mobilnya. Sedikit kecewa sih tapi tetep semangat. Lanjut lagi ke mobil berikutnya dan mobilnya lebih cantik pasti orang kaya, saya pun ngomong panjang lebar dan dia ………………….. hanya mengangkat kedua tangannya, wah terlalu berharap ni hehe. Lanjut lagi ke mobil belakangnya dan sama saja, begitu juga dibelakang, dibelakang dan dibelakangnya lagi dan hasilnya nihil.

Kegagalan lampu merah pertama tidak menaklukkan semangat kami. Kami mulai lagi dengan perjalanan kuarter 2 hehehe dan hasilnya nihil juga hehehe. Subhanallah lelah dan sulit juga, tetapi berkat dicoba lagi dan Alhamdulillah ada yang ngasih lima ribu, dua ribu juga ada, Alhamdulillah walaupun tidak seperti yang diharapkan. Harapannya kan kalau yang bermobil mewah itu bisa memberikan donasi seratus ribu gitu atau tidak lima puluh ribu juga tidak masalah hehehe.

Alhamdulillah ada sedikit kecewa dan sedih dengan kenyataan public sekarang ini yaitu para pengguna mobil yang memiliki penghasilan diatas rata-rata malah enggan untuk memberikan sedikit uangnya untuk acara ini padahal mereka memiliki kesempatan yang besar untuk bisa bersedekah dengan jumlah yang besar. Ini mengingatkan saya ketika saya kecil dan kala itu saya sedang jalan dengan keluarga menggunakan mobil. Ketika di simpang lampu merah ada seseorang yang meminta-minta untuk suatu acara ataupun yang meminta sedekah tapi papa malah mengangkat tangannya dan menolak untuk menolong mereka. Sekarang saya tahu sakitnya menjadi mereka yang turun ke jalan kala itu karena saya sudah merasakannya. Subhanallah Allah menunjukkan kepada saya bagaimana menjadi orang yang berekonomi rendah ataupun membutuhkan sebuah pertolongan dan rela turun ke jalan dan meminta-minta pertolongan. Walaupun hanya memberikan recehan itu sudah bisa membuat bibir ini tersenyum.

Pengalaman spiritual yang luar biasa, insyaAllah jika saya sudah memiliki mobil sendiri (aamiin) jika ada orang yang rela turun ke jalan seperti itu saya tidak akan biarkan dia kecewa kepada saya. Mudah-mudahan teman-teman yang turun ke jalan dan teman-teman yang membaca tulisan ini juga begitu J


Oh iya ada satu kisah lagi ketika penggalangan dana di simpang MCD dekat kampus. Demi penggalangan dana ini kami harus berbagi jatah angkot dengan para pengamen. Hehehe. Ada rasa segan sih dengan mereka tapi Alhamdulillah mereka tidak marah dan mudah-mudahan ikhlas karena kami ikutan mencari sepeser uang di lahan mereka mengamen. Mudah-mudahan juga Allah membalas keikhlasan kalian saudara-saudaraku para pengamen aamiin J