One Day One Juz ODOJ mengajarkan saya bagaimana memanajemen waktu lebih baik lagi, mempersingkat pekerjaan tapi hasil maksimal karena kita fokus kemudian bisa langsung mengerjakan pekerjaan lain. " Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain" (Q.S Asy Syarh :7) dan juga tidak membiarkan sedikit waktupun mubazir dengan hal-hal yang tidak penting karena secara tidak langsung kita memanfaatkan waktu kosong dengan tilawah di ODOJ (Julius, 19 tahun, Mahasiswa)#testimoniODOJer
dengan cinta hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup terasa mudah dengan iman hidup menjadi terarah I Perkebunan Kelapa Sawit '49 IPB I FR Diploma IPB I BEM-J IPB | Anisa Fitriani's
Sabtu, 30 November 2013
Jumat, 29 November 2013
Diploma IPB Islamic Festival
Ingin memberi manfaat yang banyak untuk
orang lain, ingin memberikan kontribusi terbesar di Forum Rohis di tahun pertama
dan juga tahun terakhir, itulah salah satu penyemangat buat kami dan khususnya
saya untuk tetap yakin dan percaya kalau Diploma IPB Islamic Festival yang
pertama ini akan sukses J. Iya ini adalah
tahun pertama saya di Forum Rohis dan Alhamdulillah dapat ladang pahala yang
banyak dan tinggal bagaimana memanfaatkannya. Sebenarnya sedikit sedih sih
apalagi mungkin kesempatan ini takkan saya dapat di tahun berikutnya karena
program belajar yang berbeda dengan teman yang lain.
Diploma IPB Islamic Festival atau yang
sering disebut dengan DIIF ini adalah cetusan pertama dari Departemen Syiar dan
Departemen Ekonomi yang ingin melakasanakan program kerjanya yaitu Perayaan
Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya memperingati tahun baru Hijriah dan bazar buku.
Demi mengurangi program kerja yang bentuknya event, saya dan teman-teman Syiar
serta teman-teman Ekonomi berniat membuat suatu acara besar-besaran yang
didalamnya mencakup beberapa program kerja. Atas dasar pemikiran seperti itulah
kami sepakat membuat event atas nama Diploma IPB Islamic Festival.
Pada awalnya DIIF mempunyai rangkaian
acara tabligh akbar dan juga bazaar buku saja, namun karena dirasa acaranya
terlalu sederhana kami menambahkan sebuah acara konser amal dan juga perlombaan
tingkat SMA dan mahasiswa. Walau acara ini belum pernah digagas sebelumnya
bahkan masih gelap gulita, insyaAllah kami yakin dan tidak pernah berhenti
berikhtiar demi dakwah ini. Karena “Jika kamu menolong agama Allah, niscaya
Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7). Itu
adalah janji Allah dan kami semua percaya akan itu.
Acara DIIF ini mengambil tema “Jadikan Nuansa
Tahun Baru Hijriah Ini Menjadi Tonggak Kebangkitan Islam di Era Modern”. Agak
gimana gitu judulnya hehehe. Alasannya mengambil tema ini sih ya intinya supaya
semua orang mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan dunia yang serba
modern saat ini tapi tanpa melupakan ajaran-ajaran Islam.
Niat awalnya DIIF ini akan dilaksanakan
pada tanggal 3-5 November 2013. Padahal semua konsep sudah direncanakan, eh
ketika 2 minggu sebelum acara dikabarin kalau acara tersebut tidak diizinkan
karena bertepatan dengan UTS mahasiswa. Sebenarnya cukup buat syok juga sih
karena kita sudah menghubungi pihak KNRP mengenai tanggal acara dan juga sudah
mengkonfirmasi bintang tamunya untuk hadir, tetapi karena hambatan UTS terpaksa kita dengan tidak
enak hati menyampaikannya ke pihak KNRP. Tapi Alhamdulillah tidak menimbulkan
masalah. Untuk masalah bintang tamu sendiri saya sangat berharap yang bisa
mengisi acara tersebut adalah Izzatul Islam atau bahkan Opick. Awalnya pihak
KNRP mengatakan akan mengusahakan tentang permintaan kami tapi ternyata
Alhamdulillah tidak keduanya diberikan kepada kami hehehe Alhamdulillah Ebith
Beat A yang akan menjadi guest star kali ini.
Jujur tidak sesuai harapan sih, tapi
kami tetap berusaha meminta bantuan kepada pihak KNRP agar bisa nambah guest star nya hehehe. Iya setidaknya
walaupun tidak dapat opick atau izis tapi bisa dapat 2 guest star. Tapi setelah itu dapat kabar gembira bahwa untuk
pengisi acara nanti bakalan bertambah dari band nasyid na’am yang juga
merupakan juri nasyid nantinya dalam perlombaan di DIIF. Alhamdulillah, tapi
kami tidak henti-hentinya meminta bantuan setidaknya agar nambah satu lagi deh
hehehe *sedikit maksa. Berkat bujukan dan rayuan itu pula, pihak KNRP
memberikan sedikit lampu hijaunya, mereka bertanya kepada kami kira-kira dari
Izis atau Awan maunya siapa. Mendengar pertanyaan itu tidak pikir-pikir lagi
bibir ini berucap “IZIS!!!!!” Allahu Akbar. Dan akhirnya Izis dan Ebith Beat A
yang akan mengisi acara DIIF nantinya. Alhamdulillah J
Hari pertama dimulai dari perlombaan yang
di Pj-kan ke Baqa MAB’49 dan juga Yuyun JMP’49. Lomba tersebut terdiri dari
lomba menulis essay dan cerpen tingkat mahasiswa, kemudian nasyid tingkat SMA.
Untuk perlombaan sebenarnya targetan peserta masih tidak sesuai harapan, karena
masih sedikit sih apalagi pada lomba nasyid. Padahal pada perlombaan nasyid itu
sendiri kami sangat berharap perlombaan itu bisa menghibur tamu dan semua yang
hadir dalam acara tersebut. Mungkin tahun depan untuk masalah lomba bisa
diperbaiki lagi agar acara semakin seru. Di hari pertama itu juga terdapat
penampilan dari Na’am nasyid. Untuk penampilannya “WOW” hehehe walaupun cuman
sempat melihat beberapa penampilannya karena pada saat itu sedang ujian. Andai
aja ujian bisa ditunda hehehe.
Di hari pertama tersebut bazaar buku
juga sudah dimulai, Alhamdulillah luar biasa. Luar biasa untuk Pj-nya Panji
TMP’49 dan juga Anisa Fitriani MAB’49. Di bazaar buku sendiri mendapat bantuan
dari pihak Gramedia, Hepi Andi, IPB Press dan juga Bursa Darmaga. Alhamdulillah
banyak yang tertarik dengan adanya bazaar buku, maklum anak kosan hehehe.
Hari pertama telah berakhir dan
Alhamdulillah banyak yang harus dievaluasi lagi agar acara kita lebih mantaaap.
Bismillah semangat dan niat hanya karena-Nya InsyaAllah semuanya dipermudah
aamiin.
Hari minggu sekaligus hari kedua DIIF
dimulai dengan acara tabligh akbar. Acara tabligh akbar kali ini diberikan
amanah kepada Akh Bowo. Ya karena memang temen deket percaya deh dianya bakalan
nyelesain semua masalah tabligh akbar kali ini dengan mudah hehehe. Pj akhwtnya
ada Devita KIM’49. Tema untuk tabligh akbar kali ini yaitu membongkar kesesatan
JIL. Tema ini diambil karena banyak mahasiswa masih belum tahu tentang JIL
(Jaringan Islam Liberal) dan masalah liberal ini memang selalu menjadi
perbincangan hangat dan kami yakin InsyaAllah bakal banyak yang datang untuk mendengar
penjelasan mengenai JIL. Untuk pembicaranya kami memilih mas Akmal Sjafril.
Beliau merupakan seorangh pemerhati JIL dan kami yakin Beliau bisa memberi yang
terbaik nantinya.
Tema yang kami ambil mengenai JIL ini
sempat mengoyangkan kami karena pendapat Bu Kokom yang merupakan Pembina kami.
Beliau mengatakan bahwa tema yang kami ini sangatlah berbahaya. Bisa saja
ketika sedang kajian ada seseorang yang ingin merusaka acara karena pendapatnya
yang berbeda mengenai JIL. Oleh karena itu Beliau menyarankan agar menganti
tema tersebut dan lebih mengaitkannya dengan tahun baru hijriah. Eh tapi
akhirnya ketika acara Beliau lebih mengarah ke peradaban agama Islam dan tidak
pula mengarah ke JIL hehehe. Tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
Dihari kedua ini hujan ikut memeriahkan
acara kami. Sebenarnya kami semua berharap agar cuaca di hari ini adalah cerah.
Tapi memang bukan takdirnya kali ya, hujan begitu deras mengguyur panggung CB
dan sekitarnya. Bazaar buku pun jadi sedikit terhambat. Ada beberapa buku yang
terkena percikan air hujan dan menyebabkan buku-buku tersebut sedikit rusak. Sedikit
membuat sedih sih karena kami harus mengganti rugi sih hiks hiks. Tapi bismillah
deh semoga dengan keuntungan dari bazaar buku ini bisa menutupi kerugian buku
yang basah.
Beberapa kali hujan datang dan juga
pergi, seperti lagu aja hehehe. Jujur membuat kita sedikit kewalahan. Resiko sih
buat acara outdoor di kota hujan ini,
susah diprediksi hujannya. Orasi dari Dr. Mukodam pun harus bersahut-sahutan
dengan derasnya hujan kala itu. MasyaAllah, dengan semangat dan antusias yang
luar biasa itu semua tidak menjadi halangan bagi kita semua.
Sebelum acara yang ditunggu-tunggu dimulai
yaitu konser amal, ada penampilan dari pemenang lomba nasyid di hari sebelumnya
sehingga menambah kemeriahan acara DIIF tahun ini. Allahu Akbar.
Sebelum masuk waktu dzuhur datanglah guest star pertama kita yaitu Ebith Beat
A. Jujur belum pernah liat sih dia yang mana. Pas dia nongol tuh, jeng jeng
jeng, beneran kayak anak zaman gitu. Aneh gitu rasanya dengan tampilannya yang
gaul banget, hip hop deh eh dia malah penyanyi lagu islami, masyaAllah keren dan
salut dah.
Cerita tentang Ebith Beat A ada kisah
seru yang tidak akan pernah saya lupakan, mungkin takkan dilupakan juga oleh
kang Ebith hehe. Dalam pembuatan posternya saya bantu-bantu untuk mendesainnya.
Jujur saya belum pernah liat orangnya bahkan tau pun tidak yang mana Ebith Beat
A itu. Dalam pembuatan posternya saya berusaha menampilkan foto kang Ebith biar
lebih menarik. Fotonya saya cari di google dan menemukan beberap foto-fotonya. Bingung
mau makai foto yang mana, fotonya gaul-gaul semua ada sih yang keren tapi bajunya ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu deh hehehe.
Karena ada bacaan jagalah kesehatan jadi
ragu mau makai gambar ini. Jadi saya berusaha nyari lagi, karena lucu dong ntar
pas di banner fotonya ada bacaan jagalah kesehatan hehe nantinya malah
diketawain pulak hehehe. Di searching lagi dan nemu foto ini ni.
Saya kira ini juga fotonya Ebith Beat A
ternyata bukan hahaha. Tapi jujur beneran mirip kan. Ternya foto yang saya
masukkan ke poster itu fotonya Tifatul Al Ghifari. Huahahahaha saya diketawain
deh, poster sudah dipublish entah kemana-mana aja eh rupanya salah gambar
Astaghfirullah. Bingung karena sudah 60 poster sudah dicetak. Tapi karena udah
terlanjur tetap dipublish deh dengan harapan banyak yang tidak sadar dengan
kesalahan foto ini hehehe beneran parah banget dalam pembuatan posternya
hehehe.
Dan yang paling paling parahnya ketika
hendak sholat dzuhur kang Ebith mau sholat di Al Ghifari, ketika sesampai di Al
Ghifari saya melihat poster DIIF dan foto dia yang di poster salah. Hahaha sungguh
malu kalau ketauan olehnya hahaha saya beneran lupa untuk nyabutnya. Ketika
beliau sedang sholat diam-diam saya cabut posternya dengan harapan dia belum
sempat melihatnya.
Alhamdulillah penampilan dari Ebith Beat
A luar biasa, walau lagi-lagi harus menghadapi guyuran hujan tidak
menghentikkan langkah para peserta DIIF. Alhamdulillah hujan kala itu
benar-benar berkah. Di sela-sela konser amal, kan Ebith menyingung masalah
poster yang salah hahaha.
“Tadi ketika hendak sholat saya melihat
foto Tifatul Al Ghifari tapi dibawahnya ada nama saya, tetapi ketika selesai
sholat posternya udah dicabut, tapi Alhamdulillah udah saya foto untuk saya
laporkan ke Mas Tifatul Al Ghifari”, ucap kang Ebith sambil tertawa hehehe.
Hahaha beneran malu dah sama kang Ebith.
Oh iya untuk konser amal belum cerita ni siapa Pj ny. Untuk Ikhwannya ada
Gumilar PVT’49 dan akhwatnya ada Hesti INF’49. Setelah konser amal dari kang Ebith
tidak lupa kami menjalankan kantung infaknya dan juga ada lelangan baju dari
kang Ebith. Targetan penggalangan dana hari ini sebesar 2 juta. Soalnya dana
yang sudah terkumpul hingga saat ini kurang lebih 18 juta. Jadi untuk memenuhi
target 20 juta dibutuhkan 2 juta lagi dan insyaAllah terwujud. Allahu Akbar!!
Kalau cerita tentang penggalangan dana
sebelum acaranya, eemmmm luar biasa dah pokoknya, seru, sedih, capek pokoknya
mantap, insyaAllah tidak akan dilupakan.
Setelah penampilan dari kang Ebith,
inilah yang ditunggu-tunggu dari tadi bung, penampilan dari IZIS, Allahu
Akbar!! Hehehe, agak sedikit alay sih tapi tidak jadi masalah. Maklum baru kali
ini mendatangkan mereka. Ikhwannya pun langsung melepas bendera-bendera yang
ada dan siap untuk berlompat gembira hehe.
Hari ini adalah hari yang luar biasa,
DIIF pun telah berakhir dengan berakhirnya penampilan dari IZIS, Alhamdulillah
donasi yang terkumpul untuk Palestina totalnya adalah Rp 21.743.000,00. Terimakasih untuk semua yang telah
menyumbangkan sebagian hartanya, semua yang mendukung acara ini, dan juga semua
panitia yang luar biasa. Semoga Allah membalas kerja keras kita selama ini. Aamiin.
Syukron Jazakallah untuk Bapak dan Ibu DIIF, Bagus PKS’49 dan juga superwoman
Tari KIM’49. Semoga tahun depan DIIF 2014 bisa berlangsung lagi aamiin. Syukron
telah membantu acara Syiar dan Ekonomi. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan
jangan lupa kenangan kita di acara ini ya.
Selasa, 05 November 2013
Yang ke-17
Hari ini aku teringat akan
kejadian tanggal 12-07-11 iya di ulang tahun ke-17 sih. Sebenarnya kalau ulang
tahun sih saya merasa biasa-biasa aja walaupun berharap luar biasa hehehe.
Sekarang saya sudah memasuki usia 19 tahun menuju usia 20 tahun sih tetapi
kejadian itu benar-benar menjadi kenangan yang tidak terlupakan dan luar biasa.
Kalau ulang tahun sih biasanya
selalu makan-makan di rumah bareng keluarga, biasa mama suka masak mie tiaw
atau mie hun dan papa pasti requestannya telur merah. Iya telur yang dikasih
gincu merah gitu ,walaupun saya sampai sekarang tidak tahu pasti filosofi telur
merah itu apa sih. Hehehe…
Kalau ulang tahun itu juga
tidak pernah sih temen-temen ngasih kue ulang tahun, soalnya ulang tahunku
masa-masa sulit untuk dirayain karena di awal tahun ajaran jadi pada tidak
kenal hehe dan juga terkadang masih pada libur. Eh tapi aku juga tidak suka
untuk dirayain sih kayak anak kecil kalau saya bilang ke mama hehehe.
Ulang tahun yang ke-17 itu sih
Alhamdulillah ada dapat kado juga hehe, tetapi ada moment yang bener-bener
indah sih. Apalagi dapat kunjungan dari teman-teman bintalis ke rumah dan sok
ngasih surprise hehe, tapi makasih ya teman-teman J
Ceritanya begini, jeng..
jeng.. jeng.. Hari itu biasa sih ada yang ngucapin tengah malam, shubuh-shubuh,
ketika di sekolah juga. Alhamdulillah banyak yang ingat akan ulang tahun ini,
walaupun usia semakin sedikit tetapi tetap bersyukur telah diberikan kesempatan
untuk merasakan indahnya dunia hingga umur segitu dan juga bersyukur sekali
banyak yang mendoakan. Alhamdulillah masih banyak yang cinta kepada saya
hehehe.
Seperti biasanya saya lebih
menghabiskan waktu di sekolah walaupuin jam sekolah telah berakhir. Teman-teman
bintalis juga sudah pada berpulangan dan saya memutuskan untuk ngumpul dengan
teman-teman Teater Enceng Gondok. Niatnya sih kalau tidak salah ngeliat
adik-adik kelas pada latihan untuk perlombaan. Dan tiba-tiba dapat kue ulang
tahun dari teman-teman EG hehehe. Ada-ada aja mereka ini tetapi terimakasih ya
teman-teman seperjuanganku di dunia teater.
Awalnya sih tidak kepikiran bakalan ada yang ngasih kue soalnya
sebelum-sebelumnya juga cuman dikasih kado itupun dari teman terdekat.
Adegan tiup-tiup lilin pun
berlangsung hehehe. Setelah dapat kue ulang tahun dari mereka saya ditelepon
Nantulang (Kalau di suku batak itu nantulang seperti bibi atau tante), saya
disuruh untuk segera pulang soalnya nantulang mau ngasih sesuatu katanya.
Sebenarnya saya malas kali untuk cepat pulang.
“Nanti malam aja ya nantulang,
Juli masih ada kegiatan di sekolah, nanti Juli datang ke rumah Nantulang
langsung ”, ucapku, soalnya biasanya
nantulang ngasih uang sih hehehe.
“Jangan juli, sekarang ya,
Nantulang tunggu sekarang, pokoknya pulang sekarang ya, bisa kan Juli?”
Tumben-tumben sih Nantulang
nyuruh pulang langsung, tidak tahu sih ada apa, dan seketika aku memutuskan
untuk pulang langsung.
Sesampainya dirumah saya
dikejutkan dengan anak Bintalis yang tiba-tiba udah dirumah. Rencananya mereka
mau bikin surprise gitu, tapi ketauan gara-gara pas tiba di depan rumah ada
yang lagi diluar hehehe. Semuanya jadi tertawa deh. Heheehe. Ternyata mereka
bawa kue dan sengaja udah janjian sama Nantulang untuk bujuk saya supaya pulang
langsung ke rumah. Pantas saja Nantulang aneh tiba-tiba maksa nyuruh pulang eh
rupanya karena mereka hehehe.
Terimakasih sahabat-sahabatku
walaupun rumah agak jauh tetap tidak mengendorkan niat kalian untuk menghiburku
di hari ulang tahun yang luar biasa ini. Rela-rela juga naik becak. Subhanallah
syukron katsiran teman-teman. Rani, Ana dan Ayu juga rela-relanya datang ke
rumah padahal sebelum-sebelumnya ketika diajak ke rumah pasti pada gamau
hehehe. Kalau rombongan arip, anto, icut dan lain-lain tidak heran sih karena
mereka adalah kawan-kawan superku hehehe.
“Walaupun usia ini bertambah,
hari ini bener-bener indah sahabat. Tahun depan belum tentu kita bisa bertemu
lagi, tahun depan juga belum tentu kita bisa berkumpul seperti ini lagi karena
tahun depan sudah saatnya kita menentukan pilihan hidup kita, iya masa dunia kampus
sudah menanti tahun depan, tali silahturahmi ini jangan sampai terputus
sahabatku, aku cinta kalian karena Allah terimakasih atas kenangan indah ini”
Sabtu, 02 November 2013
Aksi 5 Ribu Untukmu Palestina Tercinta
Alhamdulillah hari ini
demi saudara-saudara satu iman di Palestina saya bersama teman-teman Forum
Rohis melakukan #aksi5ribu. Iya #aksi5ribu ini adalah bentuk penggalangan dana
dimana setiap orang mampu menyisihkan sebagian rezekiya sebesar lima ribu
rupiah atau sering disebut one man 5 thousands untuk saudara-saudara kita yang
sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Pagi ini dimulai dengan
bismillah dan semangat dan juga cinta karena Allah swt kami turun pagi ini
bersama saudara-saudaraku Lukman, Septian dan juga Bowo. Sebenarnya ada sedikit
perasaan kecewa kenapa setiap orang tidak mau totalitas untuk acara ini, apa
masih memikirkan rasa malu dan menyingkirkan rasa simpatik kita, seharusnya
rasa malu lah yang harus kita singkirkan demi rasa simpatik ini sahabat. Tetapi
itu tidak jadi masalah yang terpenting semangat ini tidak dikendorkan hanya
karena semangat yang lain kendor J
Simpang Pangrango
adalah tujuan awal kami. Saya bersama Lukman dan Septian bersama Bowo. Awalnya
masih agak canggung sih karena kurang berpengalaman hehe. Strategi awalnya
adalah senyum dan semangat. Lampu merah mulai menyala, kami pun mulai berjalan
menghampiri para pengendara mobil dan motor.
‘Pak donasinya untuk
saudara-saudara kita di Palestine, ini ada stiker gratisnya juga”.
Untuk mobil yang
pertama walaupun sudah cerita panjang lebar, dia hanya mengangkat tangannya
dibalik kaca jendela mobilnya. Sedikit kecewa sih tapi tetep semangat. Lanjut
lagi ke mobil berikutnya dan mobilnya lebih cantik pasti orang kaya, saya pun
ngomong panjang lebar dan dia ………………….. hanya mengangkat kedua tangannya, wah
terlalu berharap ni hehe. Lanjut lagi ke mobil belakangnya dan sama saja,
begitu juga dibelakang, dibelakang dan dibelakangnya lagi dan hasilnya nihil.
Kegagalan lampu merah
pertama tidak menaklukkan semangat kami. Kami mulai lagi dengan perjalanan
kuarter 2 hehehe dan hasilnya nihil juga hehehe. Subhanallah lelah dan sulit
juga, tetapi berkat dicoba lagi dan Alhamdulillah ada yang ngasih lima ribu,
dua ribu juga ada, Alhamdulillah walaupun tidak seperti yang diharapkan.
Harapannya kan kalau yang bermobil mewah itu bisa memberikan donasi seratus
ribu gitu atau tidak lima puluh ribu juga tidak masalah hehehe.
Alhamdulillah ada
sedikit kecewa dan sedih dengan kenyataan public sekarang ini yaitu para
pengguna mobil yang memiliki penghasilan diatas rata-rata malah enggan untuk
memberikan sedikit uangnya untuk acara ini padahal mereka memiliki kesempatan
yang besar untuk bisa bersedekah dengan jumlah yang besar. Ini mengingatkan
saya ketika saya kecil dan kala itu saya sedang jalan dengan keluarga
menggunakan mobil. Ketika di simpang lampu merah ada seseorang yang
meminta-minta untuk suatu acara ataupun yang meminta sedekah tapi papa malah
mengangkat tangannya dan menolak untuk menolong mereka. Sekarang saya tahu
sakitnya menjadi mereka yang turun ke jalan kala itu karena saya sudah
merasakannya. Subhanallah Allah menunjukkan kepada saya bagaimana menjadi orang
yang berekonomi rendah ataupun membutuhkan sebuah pertolongan dan rela turun ke
jalan dan meminta-minta pertolongan. Walaupun hanya memberikan recehan itu
sudah bisa membuat bibir ini tersenyum.
Pengalaman spiritual
yang luar biasa, insyaAllah jika saya sudah memiliki mobil sendiri (aamiin)
jika ada orang yang rela turun ke jalan seperti itu saya tidak akan biarkan dia
kecewa kepada saya. Mudah-mudahan teman-teman yang turun ke jalan dan
teman-teman yang membaca tulisan ini juga begitu J
Oh iya ada satu kisah
lagi ketika penggalangan dana di simpang MCD dekat kampus. Demi penggalangan
dana ini kami harus berbagi jatah angkot dengan para pengamen. Hehehe. Ada rasa
segan sih dengan mereka tapi Alhamdulillah mereka tidak marah dan mudah-mudahan
ikhlas karena kami ikutan mencari sepeser uang di lahan mereka mengamen.
Mudah-mudahan juga Allah membalas keikhlasan kalian saudara-saudaraku para
pengamen aamiin J
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Kenapa bisa bertahan dengan jarak untuk waktu yang lama?? Karena sungguh jarak ini layaknya bumbu pemanis cinta kami berdua.. Terus kali...
-
Hampir 2 tahun berkarir dengan celana pendek, 15 November 2014 - 31 Agustus 2016, akhirnya per 1 September 2016 celanaku kembali panjang lag...
-
Dalam suatu keluarga, ada 3 bersaudara terlahir dalam keluarga tersebut. Yang paling besar namanya Diki, yang kedua bernama Dini, dan yang k...