Jumat, 29 November 2013

Diploma IPB Islamic Festival

Ingin memberi manfaat yang banyak untuk orang lain, ingin memberikan kontribusi terbesar di Forum Rohis di tahun pertama dan juga tahun terakhir, itulah salah satu penyemangat buat kami dan khususnya saya untuk tetap yakin dan percaya kalau Diploma IPB Islamic Festival yang pertama ini akan sukses J. Iya ini adalah tahun pertama saya di Forum Rohis dan Alhamdulillah dapat ladang pahala yang banyak dan tinggal bagaimana memanfaatkannya. Sebenarnya sedikit sedih sih apalagi mungkin kesempatan ini takkan saya dapat di tahun berikutnya karena program belajar yang berbeda dengan teman yang lain.

Diploma IPB Islamic Festival atau yang sering disebut dengan DIIF ini adalah cetusan pertama dari Departemen Syiar dan Departemen Ekonomi yang ingin melakasanakan program kerjanya yaitu Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya memperingati tahun baru Hijriah dan bazar buku. Demi mengurangi program kerja yang bentuknya event, saya dan teman-teman Syiar serta teman-teman Ekonomi berniat membuat suatu acara besar-besaran yang didalamnya mencakup beberapa program kerja. Atas dasar pemikiran seperti itulah kami sepakat membuat event atas nama Diploma IPB Islamic Festival.



Pada awalnya DIIF mempunyai rangkaian acara tabligh akbar dan juga bazaar buku saja, namun karena dirasa acaranya terlalu sederhana kami menambahkan sebuah acara konser amal dan juga perlombaan tingkat SMA dan mahasiswa. Walau acara ini belum pernah digagas sebelumnya bahkan masih gelap gulita, insyaAllah kami yakin dan tidak pernah berhenti berikhtiar demi dakwah ini. Karena “Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7). Itu adalah janji Allah dan kami semua percaya akan itu.


Acara DIIF ini mengambil tema “Jadikan Nuansa Tahun Baru Hijriah Ini Menjadi Tonggak Kebangkitan Islam di Era Modern”. Agak gimana gitu judulnya hehehe. Alasannya mengambil tema ini sih ya intinya supaya semua orang mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan dunia yang serba modern saat ini tapi tanpa melupakan ajaran-ajaran Islam.

Niat awalnya DIIF ini akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 November 2013. Padahal semua konsep sudah direncanakan, eh ketika 2 minggu sebelum acara dikabarin kalau acara tersebut tidak diizinkan karena bertepatan dengan UTS mahasiswa. Sebenarnya cukup buat syok juga sih karena kita sudah menghubungi pihak KNRP mengenai tanggal acara dan juga sudah mengkonfirmasi bintang tamunya untuk hadir, tetapi  karena hambatan UTS terpaksa kita dengan tidak enak hati menyampaikannya ke pihak KNRP. Tapi Alhamdulillah tidak menimbulkan masalah. Untuk masalah bintang tamu sendiri saya sangat berharap yang bisa mengisi acara tersebut adalah Izzatul Islam atau bahkan Opick. Awalnya pihak KNRP mengatakan akan mengusahakan tentang permintaan kami tapi ternyata Alhamdulillah tidak keduanya diberikan kepada kami hehehe Alhamdulillah Ebith Beat A yang akan menjadi guest star kali ini.

Jujur tidak sesuai harapan sih, tapi kami tetap berusaha meminta bantuan kepada pihak KNRP agar bisa nambah guest star nya hehehe. Iya setidaknya walaupun tidak dapat opick atau izis tapi bisa dapat 2 guest star. Tapi setelah itu dapat kabar gembira bahwa untuk pengisi acara nanti bakalan bertambah dari band nasyid na’am yang juga merupakan juri nasyid nantinya dalam perlombaan di DIIF. Alhamdulillah, tapi kami tidak henti-hentinya meminta bantuan setidaknya agar nambah satu lagi deh hehehe *sedikit maksa. Berkat bujukan dan rayuan itu pula, pihak KNRP memberikan sedikit lampu hijaunya, mereka bertanya kepada kami kira-kira dari Izis atau Awan maunya siapa. Mendengar pertanyaan itu tidak pikir-pikir lagi bibir ini berucap “IZIS!!!!!” Allahu Akbar. Dan akhirnya Izis dan Ebith Beat A yang akan mengisi acara DIIF nantinya. Alhamdulillah J

Hari pertama dimulai dari perlombaan yang di Pj-kan ke Baqa MAB’49 dan juga Yuyun JMP’49. Lomba tersebut terdiri dari lomba menulis essay dan cerpen tingkat mahasiswa, kemudian nasyid tingkat SMA. Untuk perlombaan sebenarnya targetan peserta masih tidak sesuai harapan, karena masih sedikit sih apalagi pada lomba nasyid. Padahal pada perlombaan nasyid itu sendiri kami sangat berharap perlombaan itu bisa menghibur tamu dan semua yang hadir dalam acara tersebut. Mungkin tahun depan untuk masalah lomba bisa diperbaiki lagi agar acara semakin seru. Di hari pertama itu juga terdapat penampilan dari Na’am nasyid. Untuk penampilannya “WOW” hehehe walaupun cuman sempat melihat beberapa penampilannya karena pada saat itu sedang ujian. Andai aja ujian bisa ditunda hehehe.

Di hari pertama tersebut bazaar buku juga sudah dimulai, Alhamdulillah luar biasa. Luar biasa untuk Pj-nya Panji TMP’49 dan juga Anisa Fitriani MAB’49. Di bazaar buku sendiri mendapat bantuan dari pihak Gramedia, Hepi Andi, IPB Press dan juga Bursa Darmaga. Alhamdulillah banyak yang tertarik dengan adanya bazaar buku, maklum anak kosan hehehe.

Hari pertama telah berakhir dan Alhamdulillah banyak yang harus dievaluasi lagi agar acara kita lebih mantaaap. Bismillah semangat dan niat hanya karena-Nya InsyaAllah semuanya dipermudah aamiin.

Hari minggu sekaligus hari kedua DIIF dimulai dengan acara tabligh akbar. Acara tabligh akbar kali ini diberikan amanah kepada Akh Bowo. Ya karena memang temen deket percaya deh dianya bakalan nyelesain semua masalah tabligh akbar kali ini dengan mudah hehehe. Pj akhwtnya ada Devita KIM’49. Tema untuk tabligh akbar kali ini yaitu membongkar kesesatan JIL. Tema ini diambil karena banyak mahasiswa masih belum tahu tentang JIL (Jaringan Islam Liberal) dan masalah liberal ini memang selalu menjadi perbincangan hangat dan kami yakin InsyaAllah bakal banyak yang datang untuk mendengar penjelasan mengenai JIL. Untuk pembicaranya kami memilih mas Akmal Sjafril. Beliau merupakan seorangh pemerhati JIL dan kami yakin Beliau bisa memberi yang terbaik nantinya.

Tema yang kami ambil mengenai JIL ini sempat mengoyangkan kami karena pendapat Bu Kokom yang merupakan Pembina kami. Beliau mengatakan bahwa tema yang kami ini sangatlah berbahaya. Bisa saja ketika sedang kajian ada seseorang yang ingin merusaka acara karena pendapatnya yang berbeda mengenai JIL. Oleh karena itu Beliau menyarankan agar menganti tema tersebut dan lebih mengaitkannya dengan tahun baru hijriah. Eh tapi akhirnya ketika acara Beliau lebih mengarah ke peradaban agama Islam dan tidak pula mengarah ke JIL hehehe. Tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.

Dihari kedua ini hujan ikut memeriahkan acara kami. Sebenarnya kami semua berharap agar cuaca di hari ini adalah cerah. Tapi memang bukan takdirnya kali ya, hujan begitu deras mengguyur panggung CB dan sekitarnya. Bazaar buku pun jadi sedikit terhambat. Ada beberapa buku yang terkena percikan air hujan dan menyebabkan buku-buku tersebut sedikit rusak. Sedikit membuat sedih sih karena kami harus mengganti rugi sih hiks hiks. Tapi bismillah deh semoga dengan keuntungan dari bazaar buku ini bisa menutupi kerugian buku yang basah.

Beberapa kali hujan datang dan juga pergi, seperti lagu aja hehehe. Jujur membuat kita sedikit kewalahan. Resiko sih buat acara outdoor di kota hujan ini, susah diprediksi hujannya. Orasi dari Dr. Mukodam pun harus bersahut-sahutan dengan derasnya hujan kala itu. MasyaAllah, dengan semangat dan antusias yang luar biasa itu semua tidak menjadi halangan bagi kita semua.

Sebelum acara yang ditunggu-tunggu dimulai yaitu konser amal, ada penampilan dari pemenang lomba nasyid di hari sebelumnya sehingga menambah kemeriahan acara DIIF tahun ini. Allahu Akbar.

Sebelum masuk waktu dzuhur datanglah guest star pertama kita yaitu Ebith Beat A. Jujur belum pernah liat sih dia yang mana. Pas dia nongol tuh, jeng jeng jeng, beneran kayak anak zaman gitu. Aneh gitu rasanya dengan tampilannya yang gaul banget, hip hop deh eh dia malah penyanyi lagu islami, masyaAllah keren dan salut dah.

Cerita tentang Ebith Beat A ada kisah seru yang tidak akan pernah saya lupakan, mungkin takkan dilupakan juga oleh kang Ebith hehe. Dalam pembuatan posternya saya bantu-bantu untuk mendesainnya. Jujur saya belum pernah liat orangnya bahkan tau pun tidak yang mana Ebith Beat A itu. Dalam pembuatan posternya saya berusaha menampilkan foto kang Ebith biar lebih menarik. Fotonya saya cari di google dan menemukan beberap foto-fotonya. Bingung mau makai foto yang mana, fotonya gaul-gaul semua ada sih yang keren tapi bajunya ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu deh hehehe.


Karena ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu mau makai gambar ini. Jadi saya berusaha nyari lagi, karena lucu dong ntar pas di banner fotonya ada bacaan jagalah kesehatan hehe nantinya malah diketawain pulak hehehe. Di searching lagi dan nemu foto ini ni.


Saya kira ini juga fotonya Ebith Beat A ternyata bukan hahaha. Tapi jujur beneran mirip kan. Ternya foto yang saya masukkan ke poster itu fotonya Tifatul Al Ghifari. Huahahahaha saya diketawain deh, poster sudah dipublish entah kemana-mana aja eh rupanya salah gambar Astaghfirullah. Bingung karena sudah 60 poster sudah dicetak. Tapi karena udah terlanjur tetap dipublish deh dengan harapan banyak yang tidak sadar dengan kesalahan foto ini hehehe beneran parah banget dalam pembuatan posternya hehehe.

Dan yang paling paling parahnya ketika hendak sholat dzuhur kang Ebith mau sholat di Al Ghifari, ketika sesampai di Al Ghifari saya melihat poster DIIF dan foto dia yang di poster salah. Hahaha sungguh malu kalau ketauan olehnya hahaha saya beneran lupa untuk nyabutnya. Ketika beliau sedang sholat diam-diam saya cabut posternya dengan harapan dia belum sempat melihatnya.

Alhamdulillah penampilan dari Ebith Beat A luar biasa, walau lagi-lagi harus menghadapi guyuran hujan tidak menghentikkan langkah para peserta DIIF. Alhamdulillah hujan kala itu benar-benar berkah. Di sela-sela konser amal, kan Ebith menyingung masalah poster yang salah hahaha.

“Tadi ketika hendak sholat saya melihat foto Tifatul Al Ghifari tapi dibawahnya ada nama saya, tetapi ketika selesai sholat posternya udah dicabut, tapi Alhamdulillah udah saya foto untuk saya laporkan ke Mas Tifatul Al Ghifari”, ucap kang Ebith sambil tertawa hehehe.

Hahaha beneran malu dah sama kang Ebith. Oh iya untuk konser amal belum cerita ni siapa Pj ny. Untuk Ikhwannya ada Gumilar PVT’49 dan akhwatnya ada Hesti INF’49. Setelah konser amal dari kang Ebith tidak lupa kami menjalankan kantung infaknya dan juga ada lelangan baju dari kang Ebith. Targetan penggalangan dana hari ini sebesar 2 juta. Soalnya dana yang sudah terkumpul hingga saat ini kurang lebih 18 juta. Jadi untuk memenuhi target 20 juta dibutuhkan 2 juta lagi dan insyaAllah terwujud. Allahu Akbar!!

Kalau cerita tentang penggalangan dana sebelum acaranya, eemmmm luar biasa dah pokoknya, seru, sedih, capek pokoknya mantap, insyaAllah tidak akan dilupakan.

Setelah penampilan dari kang Ebith, inilah yang ditunggu-tunggu dari tadi bung, penampilan dari IZIS, Allahu Akbar!! Hehehe, agak sedikit alay sih tapi tidak jadi masalah. Maklum baru kali ini mendatangkan mereka. Ikhwannya pun langsung melepas bendera-bendera yang ada dan siap untuk berlompat gembira hehe.

Hari ini adalah hari yang luar biasa, DIIF pun telah berakhir dengan berakhirnya penampilan dari IZIS, Alhamdulillah donasi yang terkumpul untuk Palestina totalnya adalah  Rp 21.743.000,00. Terimakasih untuk semua yang telah menyumbangkan sebagian hartanya, semua yang mendukung acara ini, dan juga semua panitia yang luar biasa. Semoga Allah membalas kerja keras kita selama ini. Aamiin. Syukron Jazakallah untuk Bapak dan Ibu DIIF, Bagus PKS’49 dan juga superwoman Tari KIM’49. Semoga tahun depan DIIF 2014 bisa berlangsung lagi aamiin. Syukron telah membantu acara Syiar dan Ekonomi. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan jangan lupa kenangan kita di acara ini ya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar