Ingin memberi manfaat yang banyak untuk
orang lain, ingin memberikan kontribusi terbesar di Forum Rohis di tahun pertama
dan juga tahun terakhir, itulah salah satu penyemangat buat kami dan khususnya
saya untuk tetap yakin dan percaya kalau Diploma IPB Islamic Festival yang
pertama ini akan sukses J. Iya ini adalah
tahun pertama saya di Forum Rohis dan Alhamdulillah dapat ladang pahala yang
banyak dan tinggal bagaimana memanfaatkannya. Sebenarnya sedikit sedih sih
apalagi mungkin kesempatan ini takkan saya dapat di tahun berikutnya karena
program belajar yang berbeda dengan teman yang lain.
Diploma IPB Islamic Festival atau yang
sering disebut dengan DIIF ini adalah cetusan pertama dari Departemen Syiar dan
Departemen Ekonomi yang ingin melakasanakan program kerjanya yaitu Perayaan
Hari Besar Islam (PHBI) tepatnya memperingati tahun baru Hijriah dan bazar buku.
Demi mengurangi program kerja yang bentuknya event, saya dan teman-teman Syiar
serta teman-teman Ekonomi berniat membuat suatu acara besar-besaran yang
didalamnya mencakup beberapa program kerja. Atas dasar pemikiran seperti itulah
kami sepakat membuat event atas nama Diploma IPB Islamic Festival.
Pada awalnya DIIF mempunyai rangkaian
acara tabligh akbar dan juga bazaar buku saja, namun karena dirasa acaranya
terlalu sederhana kami menambahkan sebuah acara konser amal dan juga perlombaan
tingkat SMA dan mahasiswa. Walau acara ini belum pernah digagas sebelumnya
bahkan masih gelap gulita, insyaAllah kami yakin dan tidak pernah berhenti
berikhtiar demi dakwah ini. Karena “Jika kamu menolong agama Allah, niscaya
Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S Muhammad : 7). Itu
adalah janji Allah dan kami semua percaya akan itu.
Acara DIIF ini mengambil tema “Jadikan Nuansa
Tahun Baru Hijriah Ini Menjadi Tonggak Kebangkitan Islam di Era Modern”. Agak
gimana gitu judulnya hehehe. Alasannya mengambil tema ini sih ya intinya supaya
semua orang mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan dunia yang serba
modern saat ini tapi tanpa melupakan ajaran-ajaran Islam.
Niat awalnya DIIF ini akan dilaksanakan
pada tanggal 3-5 November 2013. Padahal semua konsep sudah direncanakan, eh
ketika 2 minggu sebelum acara dikabarin kalau acara tersebut tidak diizinkan
karena bertepatan dengan UTS mahasiswa. Sebenarnya cukup buat syok juga sih
karena kita sudah menghubungi pihak KNRP mengenai tanggal acara dan juga sudah
mengkonfirmasi bintang tamunya untuk hadir, tetapi karena hambatan UTS terpaksa kita dengan tidak
enak hati menyampaikannya ke pihak KNRP. Tapi Alhamdulillah tidak menimbulkan
masalah. Untuk masalah bintang tamu sendiri saya sangat berharap yang bisa
mengisi acara tersebut adalah Izzatul Islam atau bahkan Opick. Awalnya pihak
KNRP mengatakan akan mengusahakan tentang permintaan kami tapi ternyata
Alhamdulillah tidak keduanya diberikan kepada kami hehehe Alhamdulillah Ebith
Beat A yang akan menjadi guest star kali ini.
Jujur tidak sesuai harapan sih, tapi
kami tetap berusaha meminta bantuan kepada pihak KNRP agar bisa nambah guest star nya hehehe. Iya setidaknya
walaupun tidak dapat opick atau izis tapi bisa dapat 2 guest star. Tapi setelah itu dapat kabar gembira bahwa untuk
pengisi acara nanti bakalan bertambah dari band nasyid na’am yang juga
merupakan juri nasyid nantinya dalam perlombaan di DIIF. Alhamdulillah, tapi
kami tidak henti-hentinya meminta bantuan setidaknya agar nambah satu lagi deh
hehehe *sedikit maksa. Berkat bujukan dan rayuan itu pula, pihak KNRP
memberikan sedikit lampu hijaunya, mereka bertanya kepada kami kira-kira dari
Izis atau Awan maunya siapa. Mendengar pertanyaan itu tidak pikir-pikir lagi
bibir ini berucap “IZIS!!!!!” Allahu Akbar. Dan akhirnya Izis dan Ebith Beat A
yang akan mengisi acara DIIF nantinya. Alhamdulillah J
Hari pertama dimulai dari perlombaan yang
di Pj-kan ke Baqa MAB’49 dan juga Yuyun JMP’49. Lomba tersebut terdiri dari
lomba menulis essay dan cerpen tingkat mahasiswa, kemudian nasyid tingkat SMA.
Untuk perlombaan sebenarnya targetan peserta masih tidak sesuai harapan, karena
masih sedikit sih apalagi pada lomba nasyid. Padahal pada perlombaan nasyid itu
sendiri kami sangat berharap perlombaan itu bisa menghibur tamu dan semua yang
hadir dalam acara tersebut. Mungkin tahun depan untuk masalah lomba bisa
diperbaiki lagi agar acara semakin seru. Di hari pertama itu juga terdapat
penampilan dari Na’am nasyid. Untuk penampilannya “WOW” hehehe walaupun cuman
sempat melihat beberapa penampilannya karena pada saat itu sedang ujian. Andai
aja ujian bisa ditunda hehehe.
Di hari pertama tersebut bazaar buku
juga sudah dimulai, Alhamdulillah luar biasa. Luar biasa untuk Pj-nya Panji
TMP’49 dan juga Anisa Fitriani MAB’49. Di bazaar buku sendiri mendapat bantuan
dari pihak Gramedia, Hepi Andi, IPB Press dan juga Bursa Darmaga. Alhamdulillah
banyak yang tertarik dengan adanya bazaar buku, maklum anak kosan hehehe.
Hari pertama telah berakhir dan
Alhamdulillah banyak yang harus dievaluasi lagi agar acara kita lebih mantaaap.
Bismillah semangat dan niat hanya karena-Nya InsyaAllah semuanya dipermudah
aamiin.
Hari minggu sekaligus hari kedua DIIF
dimulai dengan acara tabligh akbar. Acara tabligh akbar kali ini diberikan
amanah kepada Akh Bowo. Ya karena memang temen deket percaya deh dianya bakalan
nyelesain semua masalah tabligh akbar kali ini dengan mudah hehehe. Pj akhwtnya
ada Devita KIM’49. Tema untuk tabligh akbar kali ini yaitu membongkar kesesatan
JIL. Tema ini diambil karena banyak mahasiswa masih belum tahu tentang JIL
(Jaringan Islam Liberal) dan masalah liberal ini memang selalu menjadi
perbincangan hangat dan kami yakin InsyaAllah bakal banyak yang datang untuk mendengar
penjelasan mengenai JIL. Untuk pembicaranya kami memilih mas Akmal Sjafril.
Beliau merupakan seorangh pemerhati JIL dan kami yakin Beliau bisa memberi yang
terbaik nantinya.
Tema yang kami ambil mengenai JIL ini
sempat mengoyangkan kami karena pendapat Bu Kokom yang merupakan Pembina kami.
Beliau mengatakan bahwa tema yang kami ini sangatlah berbahaya. Bisa saja
ketika sedang kajian ada seseorang yang ingin merusaka acara karena pendapatnya
yang berbeda mengenai JIL. Oleh karena itu Beliau menyarankan agar menganti
tema tersebut dan lebih mengaitkannya dengan tahun baru hijriah. Eh tapi
akhirnya ketika acara Beliau lebih mengarah ke peradaban agama Islam dan tidak
pula mengarah ke JIL hehehe. Tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
Dihari kedua ini hujan ikut memeriahkan
acara kami. Sebenarnya kami semua berharap agar cuaca di hari ini adalah cerah.
Tapi memang bukan takdirnya kali ya, hujan begitu deras mengguyur panggung CB
dan sekitarnya. Bazaar buku pun jadi sedikit terhambat. Ada beberapa buku yang
terkena percikan air hujan dan menyebabkan buku-buku tersebut sedikit rusak. Sedikit
membuat sedih sih karena kami harus mengganti rugi sih hiks hiks. Tapi bismillah
deh semoga dengan keuntungan dari bazaar buku ini bisa menutupi kerugian buku
yang basah.
Beberapa kali hujan datang dan juga
pergi, seperti lagu aja hehehe. Jujur membuat kita sedikit kewalahan. Resiko sih
buat acara outdoor di kota hujan ini,
susah diprediksi hujannya. Orasi dari Dr. Mukodam pun harus bersahut-sahutan
dengan derasnya hujan kala itu. MasyaAllah, dengan semangat dan antusias yang
luar biasa itu semua tidak menjadi halangan bagi kita semua.
Sebelum acara yang ditunggu-tunggu dimulai
yaitu konser amal, ada penampilan dari pemenang lomba nasyid di hari sebelumnya
sehingga menambah kemeriahan acara DIIF tahun ini. Allahu Akbar.
Sebelum masuk waktu dzuhur datanglah guest star pertama kita yaitu Ebith Beat
A. Jujur belum pernah liat sih dia yang mana. Pas dia nongol tuh, jeng jeng
jeng, beneran kayak anak zaman gitu. Aneh gitu rasanya dengan tampilannya yang
gaul banget, hip hop deh eh dia malah penyanyi lagu islami, masyaAllah keren dan
salut dah.
Cerita tentang Ebith Beat A ada kisah
seru yang tidak akan pernah saya lupakan, mungkin takkan dilupakan juga oleh
kang Ebith hehe. Dalam pembuatan posternya saya bantu-bantu untuk mendesainnya.
Jujur saya belum pernah liat orangnya bahkan tau pun tidak yang mana Ebith Beat
A itu. Dalam pembuatan posternya saya berusaha menampilkan foto kang Ebith biar
lebih menarik. Fotonya saya cari di google dan menemukan beberap foto-fotonya. Bingung
mau makai foto yang mana, fotonya gaul-gaul semua ada sih yang keren tapi bajunya ada bacaan jagalah kesehatan jadi ragu deh hehehe.
Karena ada bacaan jagalah kesehatan jadi
ragu mau makai gambar ini. Jadi saya berusaha nyari lagi, karena lucu dong ntar
pas di banner fotonya ada bacaan jagalah kesehatan hehe nantinya malah
diketawain pulak hehehe. Di searching lagi dan nemu foto ini ni.
Saya kira ini juga fotonya Ebith Beat A
ternyata bukan hahaha. Tapi jujur beneran mirip kan. Ternya foto yang saya
masukkan ke poster itu fotonya Tifatul Al Ghifari. Huahahahaha saya diketawain
deh, poster sudah dipublish entah kemana-mana aja eh rupanya salah gambar
Astaghfirullah. Bingung karena sudah 60 poster sudah dicetak. Tapi karena udah
terlanjur tetap dipublish deh dengan harapan banyak yang tidak sadar dengan
kesalahan foto ini hehehe beneran parah banget dalam pembuatan posternya
hehehe.
Dan yang paling paling parahnya ketika
hendak sholat dzuhur kang Ebith mau sholat di Al Ghifari, ketika sesampai di Al
Ghifari saya melihat poster DIIF dan foto dia yang di poster salah. Hahaha sungguh
malu kalau ketauan olehnya hahaha saya beneran lupa untuk nyabutnya. Ketika
beliau sedang sholat diam-diam saya cabut posternya dengan harapan dia belum
sempat melihatnya.
Alhamdulillah penampilan dari Ebith Beat
A luar biasa, walau lagi-lagi harus menghadapi guyuran hujan tidak
menghentikkan langkah para peserta DIIF. Alhamdulillah hujan kala itu
benar-benar berkah. Di sela-sela konser amal, kan Ebith menyingung masalah
poster yang salah hahaha.
“Tadi ketika hendak sholat saya melihat
foto Tifatul Al Ghifari tapi dibawahnya ada nama saya, tetapi ketika selesai
sholat posternya udah dicabut, tapi Alhamdulillah udah saya foto untuk saya
laporkan ke Mas Tifatul Al Ghifari”, ucap kang Ebith sambil tertawa hehehe.
Hahaha beneran malu dah sama kang Ebith.
Oh iya untuk konser amal belum cerita ni siapa Pj ny. Untuk Ikhwannya ada
Gumilar PVT’49 dan akhwatnya ada Hesti INF’49. Setelah konser amal dari kang Ebith
tidak lupa kami menjalankan kantung infaknya dan juga ada lelangan baju dari
kang Ebith. Targetan penggalangan dana hari ini sebesar 2 juta. Soalnya dana
yang sudah terkumpul hingga saat ini kurang lebih 18 juta. Jadi untuk memenuhi
target 20 juta dibutuhkan 2 juta lagi dan insyaAllah terwujud. Allahu Akbar!!
Kalau cerita tentang penggalangan dana
sebelum acaranya, eemmmm luar biasa dah pokoknya, seru, sedih, capek pokoknya
mantap, insyaAllah tidak akan dilupakan.
Setelah penampilan dari kang Ebith,
inilah yang ditunggu-tunggu dari tadi bung, penampilan dari IZIS, Allahu
Akbar!! Hehehe, agak sedikit alay sih tapi tidak jadi masalah. Maklum baru kali
ini mendatangkan mereka. Ikhwannya pun langsung melepas bendera-bendera yang
ada dan siap untuk berlompat gembira hehe.
Hari ini adalah hari yang luar biasa,
DIIF pun telah berakhir dengan berakhirnya penampilan dari IZIS, Alhamdulillah
donasi yang terkumpul untuk Palestina totalnya adalah Rp 21.743.000,00. Terimakasih untuk semua yang telah
menyumbangkan sebagian hartanya, semua yang mendukung acara ini, dan juga semua
panitia yang luar biasa. Semoga Allah membalas kerja keras kita selama ini. Aamiin.
Syukron Jazakallah untuk Bapak dan Ibu DIIF, Bagus PKS’49 dan juga superwoman
Tari KIM’49. Semoga tahun depan DIIF 2014 bisa berlangsung lagi aamiin. Syukron
telah membantu acara Syiar dan Ekonomi. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan
jangan lupa kenangan kita di acara ini ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar