Sabtu, 24 Februari 2018

Resign dari Dakwah Pasca Menikah

Resign dari Dakwah Pasca Menikah
=============
Oleh. Annisa Afriliani Hana
(Repost dari salah satu teman)

Kenapa ya banyak pengemban dakwah yang resign dari dakwah pasca menikah? Katanya dakwah poros hidup, tapi demi kenikmatan hidup yang tak seberapa rela meninggalkan jalannya para nabi dan Rasul, dakwah.

Makanya cari partner hidup itu yang juga menjadikan dakwah sebagai poros hidup. Agar menikah menguatkan dakwah, bukan malah melemahkan. Agar menikah mampu membuat kita berkontribusi lebih banyak di jalan dakwah, bukan malah melepaskan diri dari dakwah.

Benarkah cinta kita kepada manusia sanggup mengalahkan cinta kita kepqda Allah? Padahal seharusnya seorang muslim mencintai Allah dan Rasulnya melebihi kecintaannya pada apapun juga. Dia merindu jannah, maka dia akan mengejar keridhoan Allah sampai ajal datang menjemputnya. Tak rela menukar nikmatnya beraktivitas di jalan dakwah dengan sekadar cinta kepada manusia.

Resign dari dakwah pasca menikah seharusnya tak boleh terjadi jika partner hidup kita juga adalah pengemban dakwah. Maka rumah tangga yang terbangun kental dengan ruh perjuangan. Bersama meniti ridho ilahi, bukan hanya tenggelam dalam romantisme tak berkesudahan yang membuat diri kering militansi.

Pertama lepas dari dakwah, lama-lama lepas jilbab (gamis), lama-lama menganggap boleh lepas kaos kaki, hingga lama-lama menghalalkan riba. Dan itu adalah nyata, melepaskan diri dari dakwah dapat menyeret kita menuju kemaksiatan demi kemaksiatan. Semoga Allah karuniakan kepada kita pasangan yang mencintai dakwah sehingga rumah tangga yang terbangun dipenuhi spirit perjuangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar