Kamis, 14 April 2016

Untukmu Yang Sedang Dalam Penantian, Pengharapan, & Ketaatan

Menikah itu menyempurnakan separuh agama. Ia bukan sesuatu yang berlalu begitu saja. Perlu banyak hal yang harus disiapkan, dari bekal ilmu, mental, kedewasaan, hingga materi. Semua orang gencar-gencarnya mencegah zina dengan menikah. Itu baik, tapi tidaklah mudah.

Untukmu yang ingin segera menikah, kalau menikah kalian hanya karena ajang gengsi, ikut perkembangan zaman untuk nikah muda, merasa tersaingi dengan teman-teman yang sudah terlebih dahulu menikah, coba fikirkan dan tinjau ulang, atas dasar dan karena apa kalian menikah. Sudah seberapa siap kalian berada di zona tersebut. Hal positif akan jadi motivasi, tapi jangan melupakan hal negatif. Hal negatif juga harus difikirkan sebelum menikah. Cobalah untuk menyiapkan apa yang orang-orang mungkin lupa untuk ia siapkan. Jadikan pernikahanmu sebuah pernikahan yang menebar manfaat untuk dirimu, keluarga kecilmu, hingga lingkunganmu.

Untukmu yang sedang memantaskan diri, janganlah singkirkan tujuan utama perbaikan diri ini. Kita bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik bukan karena kita ingin menikah ataupun mendapatkan jodoh yang sempurna. Hati-hati akan niat yang salah ini. Perbaikan diri itu lillah, jodoh itu insyaAllah mengikuti nantinya. Banyak mereka yang ingin menikah, ketika melihat seseorang ikhwan/akhwat yang sholeh ataupun sholehah lalu ia berfikir aku akan memperbaiki diri agar bisa meminangnya. Eits hati-hati.!!! Hidayah memang bisa datang dari mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Dari dia juga bisa, tidak ada yang salah, tapi harus segera diluruskan kembali niat ini. Sekali lagi kalimat ini harus saya sampaikan. Perbaikan diri itu lillah, jodoh itu insyaAllah mengikuti nantinya.

Untukmu yang dalam penantian. Sungguh penantian adalah hal yang benar-benar menguji diri kita. Kuatnya seseorang untuk tidak tergoda akan hawa nafsu memang berbeda-beda, ada yang memang ia kuat, ketika digombalin sedikit, ia biasa saja malah memilih untuk mengakhiri pembicaraan yang ia rasa tidak penting. Tapi ada juga yang ketika di digombalin, dia langsung klepek-klepek (kata orang sekarang) hehehe. Berhati-hatilah kawan.

Ada sebuah perumpamaan, "Kenapa berfikir menghadirkan benteng yang kuat walaupun terus dipukul dia tetap kokoh, kenapa tidak berfikir bagaimana agar benteng itu tidak terus dipukul, baik ia benteng yang kuat ataupun lemah". Dalam suatu pembicaraan dengan seorang teman, ia bercerita kalau ia sedang dekat dengan seseorang, tapi insyaAllah ia tidak akan tergoda ataupun
berharap sedikitpun dengannya. InsyaAllah ia kuat. Kurang lebih seperti itu pembicaraan kami. Sekuat apapun benteng itu, kalau ia dipukul terus menerus pasti akan retak juga. Kenapa tidak melakukan pencegahan agar benteng itu tidak dipukul.

Untukmu yang dalam pengharapan, tak perlu takut akan jodoh yang tak kunjung datang menjemputmu, mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untukmu, mungkin masih ada hal-hal yang harus disiapkan olehmu untuk itu. Teruslah berdoa, fokus ke perbaikan diri. Walaupun ia ada di kutub Utara, kalau jodoh pasti ketemu jua. Dia akan hadir di hadapanmu ketika kau dan dia sudah sama-sama siap menuju bahtera kehidupan baru.

Yuk saling mengingatkan dan saling menasehati, semoga menginspirasi, walaupun penulis juga belum merasakan tahapan-tahapan itu hehehe.. Mohon doanya untuk kita semua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar