Minggu, 03 April 2016

Islam dan Suku

1. Kita tak pernah memilih dilahirkan dimana, dari keluarga apa, suku apa | karena itulah semua itu disebut dengan takdir, ketetapan Allah

2. Bentuk badan, warna kulit, itu semua tidak pernah kita pilih | termasuk orangtua dan tempat lahir, itupun semua ketetapan Allah

3. Allah itu adil, karenanya Allah takkan pernah menghisab takdir itu | Allah takkan minta pertanggungan tentang semua yang Dia tetapkan

4. Terhadap kesemua takdir itu, kewajiban yang Allah beri hanya satu | beriman pada takdir, bahwa itu adalah ketetapan Allah yang adil

5. Maka Islam tak pernah menyoal tentang suku, warna kulit, bentuk badan | Allah dan Rasul bahkan berkali-kali menegaskan hal itu

6. Beda dengan Islam dan iman, itu adalah pilihan, yang akan dihisab | beriman atau kafir, taat atau maksiat, kesemuanya pilihan manusia

7. Dan Islam benar-benar memberi fokus, bahwa ketakwaan itulah pembeda | bukan tempat lahir, suku, warna kulit, keturunan bangsawan, bukan

8. Maka Islam tak pernah mencela manusia, Islam mencela perilakunya | karena manusia bisa berubah, tapi perilaku punya nilai yang tetap

9. Dari situ, lahir di Indonesia, keturunan Cina, laki-laki, itu takdir bagi saya | takkan dihisab oleh Allah, sebab itu ketentuan-Nya

10. Tapi menjadi Muslim, memilih untuk taat pada syariat, mendakwahkan Islam | itu semua adalah pilihan, yang wajib kita banggakan

11. Jadi bila ingin mencintai manusia, cintailah ketaatannya | bukan mencintai fisik, suku, bentuk badan, warna kulit, yang tak penting

12. Dan bila membenci, bencilah perilakunya, maksiatnya, kekufurannya | bukan membenci orangnya, sukunya, warna kulitnya, itu salah

13. Karena manusia bisa berubah, hari ini baik bisa jadi besok jahat | hari ini jahat bisa jadi besok taat, cintai dan benci seadanya saja

14. Cintai Islamnya, walau lain suku, lain warna kulit, beda negara | maka kecintaan itu tetap akan ada dan bertahan, cinta karena Allah

15. tapi bila dahulukan cinta suku, cinta warna kulit, cinta negara | maka lain suku, lain warna kulit, lain negara, sulitlah ada cinta

16. Sebab segala selain Allah musnah, maka hati-hati mendasarkan cinta | cintailah karena Allah, kelak kecintaan kita sampai akhirat :D

Repost
By: Ustadz Felix Siauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar