Minggu, 01 Mei 2016

Pendidikan

Goresan pena takkan pernah habis tertulis pada lembaran-lembaran kertas
Setiap huruf dipersatukan menjadi sebuah kata
Lalu kata dikolaborasikan sedemikan rupa menjadi kalimat
Hingga kalimat berderet membentuk suatu barisan tulisan yang indah.

Hei para pujangga sudah berapa banyak syair yang kalian ciptakan,
Hei para kreator peradaban sudah berapa banyak tulisan pergerakan kalian,
Hei para komentator sudah kah komentar kalian menjadi suatu tulisan yang menginspirasi banyak orang.

Banyak, banyak, sangat banyak.
Tapi sudahkah para generasi muda, sang pendobrak, sang pencetus atau apapun itu benar-benar bermanfaat untuk yang lain.

Kacamata untuk pendidikan negeri ini tak tahu apa warnanya
Setiap tahun berlalu dengan ceremonial megah tapi tak kelihatan nilainya
Negeri butuh pergerakan nyata bukan ceremonial belaka

Kita terlalu bangga akan prestasi segudang segelintir orang
Tapi tak tersentuh akan minimnya prestasi banyak orang

Hei pendidikan, begitu tidak adilnya kah kau dengan yang lain
Masih banyak mereka di ujung negeri ini bermimpi untuk bersekolah, tapi apalah daya
Menuju sebuah sekolah ala kadarnya harus menempuh berjam-jam perjalanan
Bahkan melewati bukit dan sungai

Hari ini hari pendidikan nasional, dan untuk kesekian kalinya kita merayakan ini,
Pertanyaan untuk diri kita masing-masing,
Apa kontribusi kita untuk pendidikan negara ini?

Ujung Borneo, 02 Mei 2016
Kapuas Hulu
(Kalimantan Barat)

1 komentar: