Minggu, 31 Desember 2017

Best Moment 2017

Best moment in 2017.. 😊
Bismillah menuju tahun yang akan menjadi tahun yang lebih luar biasa dari tahun-tahun sebelumnya.. Aamiin.

1. 08-01-2017, 
Moment luar biasa di tahun 2017, memulai awal tahun 2017 dengan kehidupan baru, awal perjalanan rumah tangga kami berdua Anisa-Julius. 😊

2. Danau Toba,
Ini pertama kalinya ngajak doi kesini hehehe, iya biar tau dikit kalau Sumatera Utara itu keren banget hehehe. 
3. Qurrataa'yuna Asiyah Tan (17-10-2017),
Alhamdulillah setelah diizinkan Allah menikah di tahun 2017, Allah amanahkan juga seorang bidadari kecil tercinta kami, semoga kami berdua bisa menjaga amanah ini dengan baik.

4. Aqiqah "Yuna",
"Yuna", panggilan untuk bidadari kami tercinta, pada tanggal 28-10-2017 kami melakukan aqiqah untuknya.

5. Perbatasan,
Mainan dan persingahan kami diujung negeri tercinta, Indonesia-Malaysia, main ke negeri tetangga serasa begitu mudah, ya beginilah kami "Anak Perbatasan" hehehe.

6. Love,
Moment kencan bersama istri tercinta, oh nikmatnya pacaran setelah menikah.. 😊 Kencan di negara sendiri itu mah biasa, kencan di luar negeri baru luar biasa.. (*sombong, padahal karena wisata di malaysia lebih dekat dibanding di indonesia) 😅. 7. Masjid Raya Medan,
Karena kami dipertemukan di salah satu masjid luar biasa di Bogor "Al-Ghifari", maka awak kenalkan juga lah ke orang rumah kek mana kerennya masjid di kota medan, biar tau dikit dia kek mana kota medan dan kek mana jadi anak medan hehehe.

8. Batang Ai Resort,
Ini nih wisata di Malaysia, moment kencan bersama istri di negeri orang. 😁

9. Sarapan perdana,
After nikahan alhamdulillah sarapan ditemani wanita yang luar biasa di kota Sukabumi. Momen ada temen ngbrol menceritakan masa depan rumah tangga berdua hehehe.

Yuk @anisafitrianica kita beri warna-warni kehidupan yang lebih indah lagi di keluarga kecil kita ini 1 tahun kedepan. 😊

Kamis, 26 Oktober 2017

Cahaya Di Pojok Sekolah

Dakwah adalah... (3/n)

Dari namanya, SMA kami bukanlah sekolah yang berbasis Agama .

Kami Hanya punya satu bangunan kecil di Pojok sekolah untuk sholat.

Tapi bagi kami, itu tempat paling nyaman untuk berkumpul dan bertukar pikiran.

Istirahat pertama adalah waktu favorit bagi kebanyakan... Waktu untuk mengerjakan Dhuha dan sejenak melepas penat... Bertemu dan saling sapa... Ada salah satu hal yang paling saya ingat sewaktu di Bintalis (Rohis)  dulu... Sebuah Kalimat... "Kalok Kelen (kalian) mau Sholat, ajak-ajakin lah kawannya, Masak Kelen  mau masuk Surga Sendiri" (Kurang lebih begitu redaksi dengan bahasa pasaran di Medan Kota)

Bagi kita yang telah mempunyai ilmu tentang agama.. Maka tugas selanjutnya adalah menyampaikannya... Misalnya, mengajari huruf Hijaiyah,

Mengajari atau bahkan sekedar mengajak Sholat.. Setiap orang perlu pengingat

perlu nasehat-nasehat... Perlu ajakan kebaikan... Baik itu teman ataupun keluarga kita sendiri...


By: Kakanda @fajarwirahadi (Bintalis 2012/2013)



Minggu, 15 Oktober 2017

Bahagianya Orang Tua

"Cara membuat orang tua bahagia adalah dengan membuat diri kita bahagia."

Sesukses apapun kita, seberapa banyakpun uang yang bisa kita berikan ke orang tua, kalau semua itu tidak membuat diri kita bahagia, itu takkan membuat orang tua bahagia. Karena kebahagiaan seorang anak adalah kebahagiaan orang tua juga.

Jumat, 13 Oktober 2017

Kebosanan Dalam Rumah Tangga

Wanita yang kau damba-dambakan sebelum menikah mungkin akan terlihat biasa saja ketika sudah beberapa tahun menjalani rumah tangga. Ia yang selalu cantik di awal pernikahan di matamu, mungkin akan memudar kecantikannya seiring berjalannya waktu. 

Kebosanan adalah hal yang wajar dalam rumah tangga. Terlalu monoton, sang suami seperti mesin uang yang kerja pagi hingga pagi malah sedangkan sang istri layaknya robot penjaga rumah, yang hanya menjadi pelayan suami menyediakan makan ketika ia pulang kerja, menyuci pakaiannya, dan mengurus bayi di rumah. Begitulah setiap hari.

Seperti itukah rumah tangga? 
Lantas karena pemikiran itukah banyak yang memilih untuk menunda sebuah pernikahan?

Kebosanan adalah hal yang wajar terjadi, tinggal bagaimana kita menanggapinya. Hei para "SUSKER" (Suami Keren/Suami Suka Kerja). Tak terelakan bagimu kalau kau punya tanggung jawab untuk menafkahi keluargamu hingga kau perli banting tulang, pergi pagi pulang pagi, sungguh penghormatan sebesar-besarnya atas usaha dan kerja kerasmu dalam menafkahi keluarga. Tapi bisakah kau beri waktumu sedikit saja setiap harinya untuk bercanda dengan keluargamu, atau sekedar bercerita keseharianmu hari itu, atau duduk bersama menikmati sarapan/makan malam menikmati hidangan bidadari surgamu. Bisakah kau beri waktumu 1 hari saja untuk jalan bersama/piknik sekedar keluar dari rumah tanpa harus mengeluarkan banyak. 

Banyak hal sepele yang kita lupa untuk lakukan padahal sangat bermanfaat untuk keharmonisan keluarga. Senyum atau mencium istrimu ketika memasuki rumah setelah habis dimaki-maki oleh si bos, tanpa membawa sedikitpun masalah yang ada di kantor. Bercerita panjang lebar tentang hal-hal yang kita alami hari itu karena mungkin sebelum kepulangan kita dia merasa sangat bosan di rumah, kesepian. Ajak bicaralah dia, berikan sedikit rayuan kepadanya, sungguh perempuan sangat suka dirayu. (Tapi hanya merayu istri tidak boleh wanita lain -___-) 😅.

Untuk para istri, kebosanan menjalani rutinitas yang itu-itu saja pasti sangat tidak menyenangkan. Masak, nyuci, nyapu, masak, nyuci, nyapu begitu berulang-ulang. Tapi bawalah aktifitas itu ke dalam ibadahmu, jadikanlah itu sebagai amalan bagimu untuk suamimu.

Jangan menganggap kepulangan suami adalah hal biasa saja, karena pandangan pertama suami sepulang kerja adalah hal yang dinanti-nantikan olehnya. Jika sudah waktunya, cobalah tampil sedikit lebih rapi, tap perlu berdandan, hanya mencoba memberi refleksi mata kepada sang suami. Pakaian bersih, wajah tidak kucel, enak dipandang.

"Tapi suamiku orangnya apa adanya kok, tetap menganggap aku cantik dalam keadaan bagaimanapun."

"Betul, insyaAllah semua suami seperti itu, menerima istrinya apa adanya, namun kitakan ingin memberi hal yang lebih, menambah kecintaan suami ke istri, dll, tidak salahkan cantik ketika ia pulang, namun boleh kucel lagi kok setelah itu 😅" *bercanda.

Kebosanan dalam rumah tangga itu tinggal bagaimana kita menanggapinya, mau dibuat seperti apa, mau dijadikan seperti apa, dan mau diarahkan seperti apa nantinya.

Pontianak, 14 Oktober 2017




Kamis, 12 Oktober 2017

ASIYAH BINTI MUZAHIM

(pejuang di tengah kezaliman)

“Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.” (QS. At-Tahrim [66] : 11).

Rasulullah SAW memerintahkan untuk bersikap lembut dan banyak mewasiatkan agar bersikap baik kepada perempuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan kiranya jika Allah Tabaroka wa Ta’ala dengan segala hikmah-Nya mengamanahkan kaum wanita kepada kaum laki-laki.

Salah satu hal yang patut kita renungkan dan jadikan pelajaran adalah kisah keteguhan salah seorang putri, istri dari seorang suami yang angkuh atas kekuasaan yang ada di tangannya, yang dusta lagi kufur kepada Rabbnya. Putri yang akhirnya harus disiksa oleh tangan suaminya sendiri, yang disiksa karena keimanannya kepada Allah Dzat Yang Maha Tinggi. Dialah Asiyah binti Muzahim, istri Firaun.

Alkisah di negeri Mesir, Firaun terakhir yang terkenal dengan keganasannya bertahta. Setelah kematian sang isteri, Firaun kejam itu hidup sendiri tanpa pendamping. Sampai cerita tentang seorang gadis jelita dari keturunan keluarga Imran bernama Siti Asiyah sampai ke telinganya.

Firaun lalu mengutus seorang Menteri bernama Haman untuk meminang Siti Asiyah. Orangtua Asiyah bertanya kepada Siti Asiyah : “Sudikah anakda menikahi Firaun?” “Bagaimana saya sudi menikahi Firaun. Sedangkan dia terkenal sebagai raja yang ingkar kepada Allah?” Haman kembali pada Firaun. Alangkah marahnya Firaun mendengar kabar penolakan Siti Asiyah. “Haman, berani betul Imran menolak permintaan raja. Seret mereka kemari. Biar aku sendiri yang menghukumnya!”

Firaun mengutus tentaranya untuk menangkap orangtua Siti Asiyah. Setelah disiksa begitu keji, keduanya lantas dijebloskan ke dalam penjara. Menyusul kemudian, Siti Asiyah digiring ke Istana. Firaun kemudian membawa Siti Asiyah ke penjara tempat kedua orangtuanya dikurung. Kemudian, dihadapan orangtuanya yang nyaris tak berdaya, Firaun berkata: “Hei, Asiyah. Jika engkau seorang anak yang baik, tentulah engkau sayang terhadap kedua orangtuamu. Oleh karena itu, engkau boleh memilih satu di antara dua pilihan yang kuajukan. Kalau kau menerima lamaranku, berarti engkau akan hidup senang, dan pasti kubebaskan kedua orangtuamu dari penjara laknat ini. Sebaliknya, jika engkau menolak lamaranku maka engkau sudah tahu apa yang akan aku lakukan. Karena ancaman itu, Siti Asiyah terpaksa menerima pinangan Firaun. Dengan mengajukan beberapa syarat :

Firaun harus membebaskan orangtuanya.
Firaun harus membuatkan rumah untuk ayah dan ibunya, yang indah lagi lengkap perabotannya.
Firaun harus menjamin kesehatan, makan, minum kedua orangtuanya. Siti Aisyah bersedia menjadi isteri Firaun. Hadir dalam acara-acara tertentu, tapi tak bersedia tidur bersama Firaun. Sekiranya permintaan-permintaan tersebut tidak disetujui, Siti Asiyah rela mati dibunuh bersama ibu dan bapaknya.
Akhirnya Firaun menyetujui syarat-syarat yang diajukan Siti Asiyah. Firaun lalu memerintahkan agar rantai belenggu yang ada di kaki dan tangan orangtua Siti Asiyah dibuka. Singkat cerita, Siti Asiyah tinggal dalam kemewahan Istana bersama-sama Firaun. Namun ia tetap tak mau berbuat ingkar terhadap perintah agama, dengan tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

Pada malam hari Siti Asiyah selalu mengerjakan shalat dan memohon pertolongan Allah SWT. Ia senantiasa berdoa agar kehormatannya tidak disentuh oleh orang kafir, meskipun suaminya sendiri, Firaun. Untuk menjaga kehormatan Siti Asiyah, Allah SWT telah menciptakan iblis yang menyaru sebagai Siti Asiyah. Dialah iblis yang setiap malam tidur dan bergaul dengan Firaun.

Firaun mempunyai seorang pegawai yang amat dipercaya bernama Hazaqil. Hazaqil amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Beliau adalah suami Siti Masyitoh, yang bekerja sebagai juru hias istana, yang juga amat taat dan beriman kepada Allah SWT. Namun demikian, dengan suatu upaya yang hati-hati, mereka berhasil merahasiakan ketaatan mereka terhadap Allah. Dari pengamatan Firaun yang kafir.

Suatu kali, terjadi perdebatan hebat antara Firaun dengan Hazaqil, disaat Firaun menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang ahli sihir, yang menyatakan keimanannya atas ajaran Nabi Musa as. Hazaqil menentang keras hukuman tersebut.

Mendengar penentangan Hazaqil, Firaun menjadi marah. Firaun jadi bisa mengetahui siapa sebenarnya Hazaqil. Firaun lalu menjatuhkan hukuman mati kepada Hazaqil. Hazaqil menerimanya dengan tabah, tanpa merasa gentar sebab yakin dirinya benar.

Hazaqil menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan tangan terikat pada pohon kurma, dengan tubuh penuh ditembusi anak panah. Sang istri, Masyitoh, teramat sedih atas kematian suami yang amat disayanginya itu. Ia senantiasa dirundung kesedihan setelah itu, dan tiada lagi tempat mengadu kecuali kepada anak-anaknya yang masih kecil.

Suatu hari, Masyitoh mengadukan nasibnya kepada Siti Asiyah. Di akhir pembicaraan mereka, Siti Asiyah menceritakan keadaan dirinya yang sebenarnya, bahwa iapun menyembunyikan ketaatannya dari Firaun. Barulah keduanya menyadari, bahwa mereka sama-sama beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa as.

Pada suatu hari, ketika Masyitoh sedang menyisir rambut puteri Firaun, tanpa sengaja sisirnya terjatuh ke lantai. Tak sengaja pula, saat memungutnya Masyitoh berkata : “Dengan nama Allah binasalah Firaun.”

Mendengarkan ucapan Masyitoh, Puteri Firaun merasa tersinggung lalu mengancam akan melaporkan kepada ayahandanya. Tak sedikitpun Masyitoh merasa gentar mendengar hardikan puteri. Sehingga akhirnya, ia dipanggil juga oleh Firaun.

Saat Masyitoh menghadap Firaun, pertanyaan pertama yang diajukan kepadanya adalah : “Apa betul kau telah mengucapkan kata-kata penghinaan terhadapku, sebagaimana penuturan anakku. Dan siapakah Tuhan yang engkau sembah selama ini?”

“Betul, Baginda Raja yang lalim. Dan Tiada Tuhan selain Allah yang sesungguhnya menguasai segala alam dan isinya.” jawab Masyitoh dengan berani.

Mendengar jawaban Masyitoh, Firaun menjadi teramat marah, sehingga memerintahkan pengawalnya untuk memanaskan minyak sekuali besar. Dan saat minyak itu mendidih, pengawal kerajaan memanggil orang ramai untuk menyaksikan hukuman yang telah dijatuhkan pada Masyitoh. Sekali lagi Masyitoh dipanggil dan dipersilahkan untuk memilih : jika ingin selamat bersama kedua anaknya, Masyitoh harus mengingkari Allah. Masyitoh harus mengaku bahwa Firaun adalah Tuhan yang patut disembah. Jika Masyitoh tetap tak mau mengakui Firaun sebagai Tuhannya, Masyitoh akan dimasukkan ke dalam kuali, lengkap bersama kedua anak-anaknya.

Masyitoh tetap pada pendiriannya untuk beriman kepada Allah SWT. Masyitoh kemudian membawa kedua anaknya menuju ke atas kuali tersebut. Ia sempat ragu ketika memandang anaknya yang berada dalam pelukan, tengah asyik menyusu. Karena takdir Tuhan, anak yang masih kecil itu dapat berkata, “Jangan takut dan sangsi, wahai Ibuku. Karena kematian kita akan mendapat ganjaran dari Allah SWT. Dan pintu surga akan terbuka menanti kedatangan kita.”

Masyitoh dan anak-anaknyapun terjun ke dalam kuali berisikan minyak mendidih itu. Tanpa tangis, tanpa takut dan tak keluar jeritan dari mulutnya. Saat itupun terjadi keanehan. Tiba-tiba, tercium wangi semerbak harum dari kuali berisi minyak mendidih itu. Siti Asiyah yang menyaksikan kejadian itu, melaknat Firaun dengan kata-kata yang pedas. Ia pun menyatakan tak sudi lagi diperisteri oleh Firaun, dan lebih memilih keadaan mati seperti Masyitoh.

Mendengar ucapan Isterinya, Firaun menjadi marah dan menganggap bahwa Siti Asiyah telah gila. Firaun kemudian telah menyiksa Siti Asiyah, tak memberikan makan dan minum, sehingga Siti Asiyah meninggal dunia.

Hal menarik yang bisa kita jadikan perenungan di antaranya bahwa Asiyah PEREMPUAN CANTIK yang hidup pada masa Nabi Musa dan beriman kepada Allah SWT. Ia tak kuasa menolak menjadi istri Firaun karena hal buruk akan menimpa keluarganya. Meski menjadi istri kesayangan Firaun, sebenarnya raja lalim itu tak pernah berhasil membujuknya. Bahkan, Asiyah berhasil MEMPERTAHANKAN KEIMANANNYA tanpa sepengetahuan Firaun.

Asiyah pun menjadi inspirasi pengambilan keputusan Firaun dalam beberapa kesempatan penting. KEIMANAN DAN KECERDASANNYA mendorongnya mengoptimalisasi peran di mata banyak hunafa (orang-orang yang hanif) Bani Israil yang diselamatkan berkat usulannya.

Keputusan mengasuh Musa kecil juga atas inisiatif Asiyah. Allah pun membantunya dengan menurunkan rasa cinta Firaun kepada Musa. Bagi Asiyah, hidup dalam lingkungan musuh Allah bukanlah penghalang menjadi PEREMPUAN BAIK dan PEJUANG DAKWAH yang gigih. Ia bergabung dalam barisan dakwah Nabi Musa dan pada akhirnya mendatangkan murka Firaun.

Alangkah beratnya ujian beliau, disiksa oleh suaminya sendiri.

Namun, akankah siksaan itu menggeser keteguhan hati Asiyah walau sekejap? Sungguh siksaan itu tak sedikitpun mampu menggeser keimanan wanita mulia itu. Akan tetapi, siksaan-siksaan itu justru semakin menguatkan keimanannya.

Iman yang berangkat dari hati yang tulus, apapun yang menimpanya tidak sebanding dengan harapan atas apa yang dijanjikan di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala. Maka Allah pun tidak menyia-nyiakan keteguhan iman wanita ini. Ketika Firaun dan algojonya meninggalkan Asiyah, para malaikat pun datang menaunginya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Siti Asiyah sempat berdoa kepada Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam firman-Nya :

“Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata : “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (Q.S. At-Tahrim [66] : 11)

Di tengah beratnya siksaan yang menimpanya, wanita mulia ini senantiasa berdoa memohon untuk dibuatkan rumah di surga. Allah mengabulkan doa Asiyah, maka disingkaplah hijab dan ia melihat rumahnya yang dibangun di dalam surga. Diabadikanlah doa wanita mulia ini di dalam Al-Quran.

Ketika melihat rumahnya di surga dibangun, maka berbahagialah wanita mulia ini. Semakin hari semakin kuat kerinduan hatinya untuk memasukinya. Ia tak peduli lagi dengan siksaan Firaun dan algojonya. Ia malah tersenyum gembira yang membuat Firaun bingung dan terheran-heran. Bagaimana mungkin orang yang disiksa akan tetapi malah tertawa riang? Sungguh terasa aneh semua itu baginya. Jika seandainya apa yang dilihat wanita ini ditampakkan juga padanya, maka kekuasaan dan kerajaannya tidak ada apa-apanya.

Asiyah berhasil MEWARNAI lingkungannya, bukan sebaliknya malah TERWARNAI dengan perilaku tidak benar, padahal kalau saja Asiyah nunut saja dengan Firaun maka hidupnya akan jauh lebih “bahagia” dan “sejahtera”.

Betapa banyak istri-istri sekarang yang diam saja tidak menasehati apabila suaminya berlaku tidak benar, malah ikut-ikutan atau diam saja, dengan pertimbangan kalau menasehati suami khawatir pendapatannya akan dikurangi atau malah dihentikan oleh suami. Betapa banyak suami-suami yang bersikap seperti Firaun abad 20, yang menyiksa istrinya lahir dan juga batin dan melakukannya berulang-ulang seperti tak menyadari bahwa yang dilakukannya persis seperti Firaun kepada Asiyah…na’udzubillah

Akhirnya, Asiyah menutup riwayat hidupnya dalam siksaan keji suaminya sendiri.
Sebuah bentuk PENGORBANAN YANG TOTAL terhadap Allah dan KETAATAN YANG PARIPURNA dari seorang hamba kepada Sang Pencipta.

Maka tibalah saat-saat terakhir di dunia. Allah mencabut jiwa suci wanita shalihah ini dan menaikkannya menuju rahmat dan keridhaan-Nya. Berakhir sudah penderitaan dan siksaan dunia, siksaan dari suami yang tak berperikemanusiaan.

Tidakkah kita iri dengan kedudukan wanita mulia ini? Apakah kita tidak menginginkan kedudukan itu? Kedudukan tertinggi di sisi Allah Yang Maha Tinggi. Akan tetapi adakah kita telah berbuat amal untuk meraih kemuliaan itu? Kemuliaan yang hanya bisa diraih dengan amal shalih dan pengorbanan. Tidak ada kemuliaan diraih dengan memanjakan diri dan kemewahan.

Tidakkah kita menjadikan Asiyah sebagai teladan hidup kita untuk meraih kemuliaan itu? Apakah kita tidak malu dengannya, dimana dia seorang istri raja, gemerlap dunia mampu diraihnya, istana dan segala kemewahannya dapat dengan mudah dinikmatinya. Namun, apa yang dipilihnya? Ia lebih memilih disiksa dan menderita karena keteguhan hati dan keimanannya. Ia lebih memilih kemuliaan di sisi Allah, bukan di sisi manusia. Jangan sampailah dunia yang tak seberapa ini melenakan kita. Melenakan kita untuk meraih janji Allah Ta’ala, surga dan kenikmatannya.

Jangan sampai karena alasan kondisi kita mengorbankan keimanan kita, mengorbankan aqidah kita. Marilah kita teladani Asiyah binti Muzahim dalam mempertahankan iman. Jangan sampai bujuk rayu setan dan bala tentaranya menggoyahkan keyakinan kita. Janganlah penilaian manusia dijadikan ukuran, tapi jadikan penilaian Allah sebagai tujuan. Apapun keadaan yang menghimpit kita, seberat apapun situasinya, hendaknya ridha Allah lebih utama. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan surga tertinggi yang penuh kenikmatan.

Demikian kisah Siti Asiah dan Masyitoh. Semoga muslimah sekalian bisa mengambil hikmah dan mengikuti jejak keduanya, meninggal dalam keadaan teguh menggenggam “Tauhid.”

Rabu, 11 Oktober 2017

Jodoh Itu Cerminan Dari Diri Kita Sendiri.

Seseorang pernah bertanya, "Salah tidak kita berharap jodoh kita itu sholeh/sholehah, baik ibadahnya, bisa mimpin kita atau selalu mengingatkan kita untuk tetap dalam jalanNya?" "Tidak kok tidak ada yang salah, semua orang berhak punya mimpi seperti itu." Nah, yang jadi permasalahan adalah sudah seperti apa kita, sudah sejauh mana ibadah kita, sudah usaha apa saja yang kita lakukan untuk mencapai impian kita mendapatkan jodoh seperti itu, sudah sesiap apa kita, dan sudah sesholeh atau sholehah apa kita. "Ada yang berniat baik dan dia sudah datang menemui orang tuaku, tapi salahkah aku berharap yang datang itu adalah yang bener-bener bisa menjadi imamku atau lebih tepatnya yang bener-bener baik." Emm, pertama jempol untuk mereka yang memberanikan dirinya datang menemui orang tua pihak perempuan dengan maksud berniat baik kepadanya. Tapi, keberanian tanpa kesiapan pun tak ada gunanya, maka ketika kau siap barulah datanglah kepadanya. Jangan memberikan sedikit harapanpun kepada perempuan ketika dirimu belum siap saat itu juga, katakanlah hanya ketika kau siap. Karena berada dalam ketidakpastian itu akan menimbulkan penderitaan bagi perempuan. Apalagi ketika dia sudah berharap kepadamu lalu tiba-tiba seorang yang dikaguminya ingin berniat baik pula kepadanya. Emm mari kita bayangkan. Dan memang itu menimbulkan kebimbangan, sudah kebayang rasanya walau aku tak merasakannya.. 😅😂
#ReminderBuatParaLelaki

Kedua, sungguh Allah telah menyiapkan yang sesuai dengan kita, apabila kita baik insyaAllah yang baik pula yang akan bersama kita. Tapi terlalu banyak memilih juga menjadi masalah bagi pihak perempuan 😅. Istikharahkan ketika dirimu dalam kebimbangan. Salah satu tujuan rumah tangga adalah membuat keduanya semakin taat kepadaNya, insyaAllah bersama berjuang menjadi lebih baik itu lebih nikmat rasanya. Jadi bukan karena istri/suami kita baik, maka dialah yang membuat kita menjadi lebih baik, melainkan karena niat kedua pihaklah untuk bisa menjadi pribadi yanh lebih baik itulah yang membuat hidup mereka menjadi lebih baik.

Sungai Tawang, 03 Oktober 2017
Julius Tan



Minggu, 01 Oktober 2017

Datang Di Waktu Yang Tepat

Ketika kita telah memilih jalan yang sesungguhnya tak pernah kita prediksi, tak perlu cemas akan kejadian yang telah diskenariokan untuk kita. Manis pahitnya kehidupan bukan sekedar angin lalu melainkan guru dalam kehidupan.

Cinta bukan tentang siapa yang cepat, tapi tentang siapa yang tepat di waktu yang tepat menurutNya. Tak perlu ada paksaan dalam memutuskan dan menjalaninya. Ketika seseorang datang kepadamu ataupun ketika kau akan memutuskan untuk datang kepadanya, kau hanya perlu tegas dalam mengambil sikap. Jangan biarkan perasaanmu dan perasaanya berada dalam persimpangan jalan yang tak ada habisnya. Katakan iya atau tidak. Hanya itu. Sangat mudah mengatakannya bukan, ya sangat mudah mengatakannya bagi yang tak merasakan, namun sangat mudah pula mengatakannya bagi yang merasakan jika semua berlandaskan cinta kepadaNya.

Hah sungguh sulit menjelaskannya..

Ya kembalikan ke niat kita semula, untuk apa sih kita harus memilih. Untuk apa kita menjalani kehidupan yang tak terprediksi ini.

Menikah itu untuk ibadah. Dijadikan cinta itu hadir di kehidupan manusia untuk membuat manusia merasakan kebahagiaan bukan keterpaksaan. Pernikahan bukan perkara "Aku terima nikahnya ....... binti.... dengan......". Pernikahan bagi laki-laki berarti dikau menanggung dan menerima semua apa yang ada padanya saat ini dan apa yang akan dilakukannya kelak. Berat ya? 😂 tapi begitulah kodrat lelaki untuk selalu menjaga istrinya dalam syariat.

Pernikahan bukan suatu yang tergesa-gesa. Tak perlu cemas dan risau melihat teman-teman seangkatan bahkan yang lebih muda telah menemukan pasangan hidupnya. Fokuslah ke perbaikan diri. InsyaAllah dia yang ditunggu-tunggu akan datang di waktu yang tepat ketika kita sudah siap seutuhnya.

Sungai Tawang, 01 Oktober 2017.
Julius Tan

Sabtu, 16 September 2017

Kurang Bersyukur

Kau takkan merasa cukup ketika kau hanya melihat ke atas. Rasa iri ingin seperti dia, ingin punya ini, ingin punya itu. Kurang syukurlah yang membut kita tak pernah puas dengan apa yang kita miliki.

Kita ingin punya pekerjaan, lalu Allah beri kita pekerjaan, tak lama kemudian kita ingin segera naik jabatan.

Kita ingin punya motor, lalu Allah beri kita motor, tak lama kemudian kita ingin punya mobil seperti yang lain.

Kita ingin punya rumah, lalu Allah beri rumah, tak lama kemudian kita ingin punya apartemen bahkan banyak kos-kosan untuk nambah penghasilan.

Ya itulah manusia, tak pernah merasa cukup, selalu merasa kurang, bahkan kurang rasa syukurnya. Itulah kenyataan dalam hidup, bahkan kita sendiri memang merasakannya. Merasa sudah kerja keras tapi kantong selalu terasa terkuras. Mungkin kurang sedekah, mungkin kurang bersyukur. Bukan mungkin, pasti iya.. 😂😂

Mudah-mudahan kita bisa lebih baik lagi kedepannya.

Aamiin.
Cc @anisafitrianica  @ Malaysia - Indonesia Border (Tebedu-Entikong Immigration)


Minggu, 10 September 2017

Nikmat Allah

Q.S Ibrahim 32 - 34

32. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langir, kemudian dengan air hujan itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu.

33. Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus menerus beredar dalam orbitnya, dan telah menundukkan malam dan siang bagimu.

34. Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia itu sangat zalim, dan menginginkan nikmat Allah.

3 ayat yang aku baca ba'da shubuh kali ini dan coba menadaburinya. Sungguh luar biasa nikmat yang Allah berikan kepada kita, semua umat manusia. Allah sangatlah baik, dia hanya menyampaikan agar kita hanya bergantung padaNya, mintalah kepadaNya, mohonlah padaNya, dan Dia akan memberi apa yang kita minta.

"Is it impossible?"

It's not impossible for Allah.
Namun kadang manusia inilah yang terlalu hina, dia meminta dirinya untuk bisa menjadi orang yang cerdas, orang yang kaya, namun dia hanya duduk manis di rumah, berharap karunia itu datang tiba-tiba dari Allah tanpa adanya usaha. Ketika Allah datangkan sedikit cobaan kepadaNya, lalu dia merasa Allah sungguh tak sayang padanya.

Astaghfirullah.

Allah mungkin tak memberikan apa yang kita minta, tapi Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan. Ketika kita minta kepada Allah bahwa kita ingin menjadi orang kaya, ingin masuk PTN ternama, ingin masuk kerja di perusahaan terkenal, namun semua tidak Allah kabulkan karena Ia tahu, jika terkabul permintaan itu, maka semua itu akan membuatmu semakin jauh padaNya. Ingatlah rencana kita mungkin baik, tapi skenario Allah lah yang terbaik untuk kita.

Cobalah kita hitung nikmat yang Allah yang diberikan kepada kita sejak lahir, sungguh kita takkan mampu menghitungnya. Yuk mari lebih bersyukur atas karunia iman, islam, hidup, dll yang telah diberikan kepada kita, InsyaAllah ketika kita bersyukur, Allah akan tambah nikmatNya untuk kita.

Jumat, 08 September 2017

The Wonderful of Sungai Kapuas (Sintang)

Sisi lain dari kota Sintang..







Papa

Seorang yang paling tidak suka menampakkan kepeduliannya, perhatiannya, dan cintanya.

Seorang yang tidak mau menunjukkan air matanya di depan anaknya, ketika anaknya akan pergi ke perantauan

Seorang yang rela membelikan makanan favorit anaknya walau uang tak banyak lagi.

Seorang yang luar biasa bangga dengan prestasi anaknya.

Seorang yang menunggu di depan rumah ketika anaknya akan pulang.

Seorang yang selalu menyuruh si mama untuk menanyakan kabar anaknya.

Seorang yang selalu menunggu telepon dari anaknya.

Seorang yang berada di depan ketika anaknya mendapatkan suatu masalah.

Seorang yang rela menjual barang kesayangannya demi anaknya

Seorang yang rela meminjam uang dari orang-orang hanya untuk kepentingan anaknya.

Seorang yang rela pergi pagi hingga pulang pagi demi menyekolahkan anaknya.

Seorang yang bahkan diujung hayatnya berwasiat tidak mau merepotkan anak-anaknya.

Selamat jalan pa. Allah sungguh lebih sayang kepadamu, dia tidak mau engkau lebih lama menahan sakit yang ada dalam dirimu. Terima kasih untuk 23 tahun yang luar biasa yang kau berikan untukku. Kau bukan orang yang sempurna, tapi terima kasih pa karena aku belajar banyak hal dari ketidaksempurnaanmu. Namun dibalik ketidaksempurnaanmu, hal-hal baik yang kau ajarkan padaku tak akan aku lupakan pa.

24-08-2017




Kamis, 29 Juni 2017

"Jodoh itu yang satu kota aja!!"

"Jodoh itu yang satu kota aja!!"

Kalimat yang paling sering kita dengar pas zaman-zamannya milih jodoh. Saran para kebanyakan orang tua kepada anak-anaknya. Berharap ketika pulang dari perantauan tidak ada rasa kecemburuan dari pihak manapun.

"Betul gak sih?"

Betul kalau menurutku sih. Betul akan kecemasan orang tua, betul akan kerinduan orang tua yang ingin berjumpa anaknya yang telah sekian lama merantau, betul akan keinginan orang tua yang ingin melihat cucu kecilnya yang menggemaskan.

Tapi salah, kalau mikir jodoh itu harus sekota. Jodoh itu kita tidak tahu siapa dan ada dimana. Banyak kok contohnya mereka yang dari ujung pulau A berjodoh dengan mereka yang tinggal di ujung pulau B, bahkan pulau Z. Jodoh itu tak kenal jarak.

"Aku sendiri?"

Emm iya sih aku dapatnya jodoh yang jauh dari kampung halaman hehehe.

"Jadi halangan gak sih?"

Gak dong. Jodoh itu kita tidak tau ada dimana. Innal 'amalu bin niat, semua kembali ke niat kita menikah itu untuk apa.

"Ke tempat orang tua kita atau ke tempat orang tua pasangan?"

Galauan para pasangan hehehe. Alhamdulillah kali ini bisa berkunjung ke rumah keduanya. Mudah-mudahan diberi kesempatan waktu dan rezeki lagi oleh Allah untuk bisa sesering mungkin silahturahmi ke rumah orang tua.

Yakin aja dengan skenario Allah. Bismillah. Berprasangka baik aja ke Allah. 😊

Senin, 05 Juni 2017

Rezeki Allah Yang Ngatur

Pagi ini agak berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Pertama kali sih tepatnya dinas ke Jakarta Pusat. Mudah-mudahan seterusnya disini aja gak usah balek ke kebun. *ngarep
Hehehe

Buat istri tercinta maaf ya ditinggal beberapa hari di kebun. Semoga sehat selalu ya dengan si dia yang selalu kita nanti-nanti.

Kemarin malam berusaha jadi anak kota, jalan mengelilingi keramaian kata dengan style kebun. Style yang tidak bisa dibuang dalam waktu singkat.

"Sendal, topi, celana pendek, tas samping kecil (merek e***r), betis belang (pakai AP Boots), lengan belang* maklum kelamaan di sawit".
Tapi saya sih stylenya gak begituan, sorry bro gak di lapangan lagi, tapi tetap di sawit.

Panjang lebar amet ya ceritanya, intinya dalam perjalanan itu, pertama kali mesen grab car, terus cerita-cerita sama si mas supir. Kepoin gimana kerjanya ngegrab.

"Jadi mas uda lama kerja di jakarta ini?"

"Baru aja mas, dari tahun 90"

Baru darimana mas, astaga... Belum lahir malahan awak hahaha.

"Lumayan juga ya penghasilan nge grab ini, tapi sering konflik juga ya dengan yang konvensional?"

"Rezeki mah sudah ada yang ngatur mas, tinggal kita berusaha, gusti Allah pasti ngasih, konflik-konflik itu tinggal masing-masing orang menyikapinya, hal-hal baru itu pasti banyak cek-coknya, disikapi positive aja mas".

Oke titik.

Intinya rezeki Allah yang ngatur, bahkan ribuan semut-semut yang ada di sekeliling kita sudah Allah atur rezekinya. Jangan takut, mari kita berikhtiar.
Berikhtiar nyari tempat kerja yang baru. *eh

Selamat berpuasa guys. 😊

Sabtu, 03 Juni 2017

Ramadhan Kali Ini

Selamat menunaikan ibadah puasa untuk semua umat muslim yang ada di seluruh penjuru dunia. Sucikan hati, sambutlah Ramadhan ini dengan suka cita. Nikmati setiap prosesnnya, jalankan skenarionya, InsyaAllah ganjaran terbaik dariNya.

Ramadhan ini sungguh berbeda dari beberapa tahun terakhir. Dari tahun 2012 hingga 2016 Ramadhanku banyak kuhabiskan dengan segerombolan pasukan tentara, baik di kampus maupun di dunia kerja ini. Di 2017, gagahnya seorang tentara terkalahkan oleh seorang bidadari cantik yang hadir di hidupku sejak awal tahun 2017. Alhamdulillah.

Sahurku tak dibangunkan lagi oleh seruan alarm sahur. Suara nan merdulah yang membangunkanku untuk bangkit dari tidurku. Dengan sejuta hidangan lezat di meja makan aku pun duduk dengan rapi menyantapnya ditambah pemandangan indah dari seorang wanita luar biasa.

Kau sungguh luar biasa sayang, walau kini makanan yang kau masukkan ke perutmu bukan hanya untuk dirimu seorang, asupan gizi yang seharusnya untukmu tapi kini bukan hanya milikmu, tapi kau masih tetap menunaikan kewajibanmu sebagai istri. Aku bingung, fisikmu tak kuat seperti atlet pada umumnya, tapi kau seperti atlet profesional yang punya fisik luar biasa.

Maafkan aku yang selalu memaksamu untuk tidak terlalu sibuk dengan urusan dapur. Sungguh aku khawatir pada dia dan dirimu. Terima kasih telah mau menjadi temanku untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Aku berharap Ramadhan tahun depan dan seterusnya kau tak berubah sedikitpun dan semoga ramadhan berikutnya dia yang kita harapkan bisa hadir untuk menemani kita. Aamiin.

#Ramadhan1438H
#SungaiTawangEstate

Sabtu, 08 April 2017

3 Bulan Denganmu

Tak terasa hampir 3 bulan ditemani oleh orang yang sangat asing dulunya bagiku.
Sungguh pernikahan bukan hanya sekedar ikrar untuk bersama ataupun tinggal dalam satu rumah. Pernikahan tak sekedar 2 orang berbeda jenis yang kemana-mana selalu bareng, curhat-curhatan, canda-candaan dll.
Pernikahan memang tak semudah seperti yang kita lihat dan tak sesulit seperti yang kita pikirkan.
Masalah pasti ada, berbeda paham juga pasti ada. Tapi perbedaan ini sungguh tak mengurangi rasa sayang yang telah ada. Si dia pasti pernah berbuat salah, apalagi aku yang tak pernah luput dari kesalahan, tapi sayang kami sungguh tak pernah berkurang karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan masing-masing.

Saling mengerti, saling memahami, saling mengalah, saling menasehati, saling mengingatkan, saling dan saling dalam segala hal.

Istriku, maafkan aku yang masih jauh dari kriteria suami idaman kamu. Terima kasih selama ini kamu tak pernah menuntut banyak hal dariku walau aku sangat merasa bersalah ketika aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu.

Aku sangat bahagia ketika kamu mengatakan kalau kamu yakin bahwa akulah yang akan membawamu dan membimbingmu bersama denganku ke surga walau aku tak tahu bagaimana aku bisa melakukan hal itu.

Terima kasih istriku atas kepercayaanmu padaku, insyaAllah perbaikan diriku tak pernah berhenti untuk menjaga keyakinanmu kepadaku.

Terima kasih Allah atas bidadari surga yang kau hadiahkan untukku, terima kasih Allah atas semua yang telah Engkau berikan hingga detik ini.

Rabu, 15 Februari 2017

Buku Nikahku

Perjuangan mendapatkan buku beginian itu luar biasa.. 😂😂

Alhamdulillah sudah sebulan ada yang nemenin di rumah, ada yang masakin, ada yang merhatiin juga.. *eh

Pertanyaan dan pernyataan temen-temen
1. Sejak pertama kali ketemu udah ada perasaan ya?
2. Gimana ceritanya kok bisa milih icha? Itu milih atau direkomendasiin murabbi?
3. Awalnya gimana, ceritain dong dari awal sampai akhir.
4. Sudah aku duga kalian berdua itu jodoh.
5. Udah mendem perasaan sejak di kampus ya?
6. Ta'aruf ya?
7. Eh, ngabisin berapa ni buat nikahan? Butuh rekomendasi nih.
8. Doain aku ya cepet nyusulnya, yayayayaya.
9. Aku kira kamu sama si ...............
10. Mau langsung program gak? Hahaha

Oke akan aku jawab. Hehehe
Pertama,
Kalau dari awal sih gak punya perasaan yang berlebih gitu, kalau kagum? Ada sih hehehe. Upsss. Tapi waktu itu ya dijaga-jaga aja, maklum belum halal. Hehehe.

Kedua,
Kok bisa milih icha? Sebenarnya sempet ngelupain icha hehehe maaf ya icha, ya karena waktu itu memang gak mau punya perasaaan berlebih gitu ke akhwat, bahaya, maklum terauma hehehe dan memang harusnya kita saling menjaga perasaan terutama dengan lawan jenis. Milih icha nya sih waktu hati mulai teguh untuk masuk ke jenjang pernikahan. Direkomendasiin? Ngak kok, alhamdulillah mengajukan nama icha ke murabbi untuk dibantu proses ta'arufnya. Ya gatau sih kenapa bisa milih icha, ya mungkin dia jawaban dari istikharah selama ini. Aseeek. Hehehe

Ketiga,
Cerita awal perkenalan dengan icha.. eemm. Pertama kali dengar namanya sih waktu syuro (rapat) di masjid Al Ghifari, waktu itu dia kepilih jadi Kordinator Ekonomi  di Forum Rohis Diploma IPB, tapi waktu itu masih ngak tau orangnya yang mana, maklum syuronya dipisahkan oleh hijab. Hehehe

Kalau ketemunya itu pertama kali di depan Kampus Cilibende sih, waktu itu karena ngantarin donat, maklum pengusaha donat *sombong hehhe. Kesan pertama ketemu sih, **************************.
Rahasia ya kesan pertama ketemunya. Tapi setelah pertemuan pertama, pertemuan kami jadi intens gitu, karena si akhwat mitra donat saya dan @stcahyono
Setiap pagi kami bawa donat pesanan si akhwat itu kurang lebih 5-7 kotak, dan itu diantar ke pesantren tempat si akhwat tinggal. Nah di pesantren itu disebar lagi ke anak-anak sekolahan untuk dibawa ke sekolahnya. Mantap kan mitra bisnis donatnya hehehe.

Kami juga berinteraksi dalam satu organisasi yang sama, dalam LDK Al Ghifari, Forum Rohis Diploma IPB, beda departemen sih, tapi sempat dalam satu kepanitian, kami Co dan Wa Co nya. Waktu itu acara PLANET (Power of Love and Economic Training). Mudah-mudahan banyak yang masih pada ingat hehehe.

Keempat,
Praduga atas dasar apa tebakan-tebakan kalian ahahha, kami sungguh tak pernah berinteraksi dulunya, papasan aja gak negur hehehe. Ini harus diklarifikasi pernyataannya. Hahaha

Kelima,
Mendem sih enggak, sekedar kagum aja.  Dianya akhwat luar biasa sih *gombal, beruntung banget akunya, kok mau sih icha sama aku.

Keenam,
Alhamdulillah, insyaAllah melalui ta'aruf tanpa pacaran hehehe. Datang ke sukabumi modal keyakinan dan kepercayaan diri, menawarkan diri ke orang tuanya. Hehehe. Pede amet ya. Alhamdulillah sempat ketemu dengan almarhum ayah untuk nyampaikan niat baik ini walau tak berjodoh di hari pernikahan kami. Kemudian kita menjalani khitbah, dan akhirnya akad deh.

Ketujuh,
Nikah itu insyaAllah gak mahal kok, gengsinya aja yang kadang muat mahal. Nikah itu yang penting kan sahnya, bukan mewahnya. Jadi jangan tunda nikah hanya karena belum inilah, belum itulah. Kalau nominal yang aku keluarin, emmm, mungkin bisa di chat pribadi aja ya hehehe.

Kedelapan,
InsyaAllah doa terbaikku untuk para sahabat-sahabat terbaikku, kalau butuh wejangan dan saran-saran bisa menghubungi kami berdua, tarif murah kok *eh hahaha
Tenang-tenang, gratis untuk semuanya.

Kesembilan,
Kamu kira aku sama sapa.. emmm hahaha
Jodoh gak ada yang tau mah, aku aja masih ngak nyangka ternyata jodohnya jauh banget ada di sukabumi hahaha.

Kesepuluh,
Program apa dulu nih, program perbaikan diri, program ibadah rutin, program bisnis, program........, program......, atau program..... hehehe. Mohon doanya aja ya. InsyaAllah Allah tau kapan waktu yang tepat untuk kami diberi amanah olehnya..
Aamiin..

Oh ya..
Mau promosi video ni, buat yang berminat ngelihat cuplikan singkat nikahan kami.
https://youtu.be/Yk40RoN1sgU

Jazakallah.
Julius Tan

Selasa, 31 Januari 2017

Orang Asing Bagiku

Ya kau benar-benar orang asing bagiku.
Kenapa asing?
Sungguh ketika aku terbangun dari tidur aku melihat seseorang yang tak pernah kutemui kala aku bangun. Bahkan sesekali malah aku dibanguni oleh orang yang sebelumnya belum pernah membanguniku. Bahkan mengajakku untuk segera menghadap rabbku dalam sujud.

Ketika aku pulang dari shubuhku biasanya aku mencoba untuk mengejar setoran tilawahku, tapi kali ini berbeda. Ada orang asing yang mengajakku untuk mengoreksi masing-masing bacaan kami.
Aku tak pernah membaca buku ataupun berbagi ilmu dengan orang lain ba'da shubuhku, tapi kali ini ada orang asing yang menemaniku untuk berbagi ilmu satu sama lain.

Sarapanku tak tentu, ketika makan kalau ingin masak ataupun makan kalau dimasakkin oleh bibi di dapur, tapi saat ini aku selalu melihat ada hidangan di meja makan yang disiapkan oleh orang asing bagiku.

"Wa'alaikumsalam"
Ya jawaban itu selalu kudengan dari orang asing yg menjawab salamku ketika aku berangkat kerja ataupun pulang kerja.

Ada orang asing yang mencium tanganku kala aku masuk ke rumah. Bagaimana kerjaanmu? Lancar? Capek ya? Mau dibuat teh? Percakapan yang tak pernah kudengar sebelumnya di tanah perantauan ini.

Hei kau orang asing bagiku.
Sampai hari ini aku masih tidak menyangka akan kehadiran dirimu dalam hidupku. Terima kasih telah mau menerima tawaran untuk hidup bersama denganku. Sungguh kita bukan 2 insan yang memiliki karakter sama. Tapi aku bahagia karena perbedaan karakter ini membuat kita belajar banyak hal dalam hidup.

Senin, 09 Januari 2017

08-01-2017

Jazakallah khairan katsir untuk semua atas doa, kontribusi, hadiah, dan yang lainnya.
Sulit ngetik captionnya mah sebenarnya.
Hehehe.

*08-01-2017*
Milih tanggalnya sih bukan karena fengshui atau apapun itu, lebih nyocokin karena ada gedung yang kosong sih pada tanggal segitu. Hehehe

*Anisa Fitriani*
Kenapa dia ya, emm melalui istikharah yang panjang banget buat nentuinnya sih. Hehehe. Kenalnya di FR dulu mah, salah satu teman dalam usaha Acip Donat, pernah juga jadi Co dan WaCo acara seminar "Planet" waktu itu, "The Power of Love and Economic Training"  gak nyangka the power of lovenya ngantarin kami hingga jadi pasangan yang sah hehehe

*Medan - Sukabumi - Kapuas Hulu*
Kenapa ngak nyari orang Medan aja, kayak gak ada orang Medan aja.
Kenapa ngak nyari orang Sukabumi aja, kayak gak ada orang Sukabumi aja.
Jodoh mah qadarullah ya.. Kalau memang jodoh, yang jauh pasti didekatkan dan kalaupun tidak jodoh sedekat apapun kita pasti akan dijauhkan.

*Terimakasih*
Makasih untuk teman-teman yang banyak kontribusi buat semua ini. Terutama neng
@gitadama dan yang banyak ngebantu dari proses awal hingga akhir, temen-temen perwakilan @bintalissma4
@nfmedan yang rela untuk bawain seserahan ketika acara, temen seperjuangan FR Diploma IPB, ADK49, temen-temen LDK yang rela datang dari jauh. Temen BEM-J IPB yang luar biasa, dan semuanya yang tak bisa disebut satu persatu atas support tak terhingga dari kalian.
Dan tak pernah berhenti rasa syukur kami atas segala nikmatMu ya Allah, semoga kami tidak menjadi pribadi yang kufur nikmat.

Anisa & Julius